Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BFI Finance Catat Laba Setelah Pajak Rp 508,8 Miliar di Kuartal I-2023

Kompas.com - 26/04/2023, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia (BFI Finance) mencatat laba sesudah pajak sebesar Rp 508,8 miliar pada kuartal I-2023. Angka tersebut tumbuh 28,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BFI juga mencatat pendapatan senilai Rp 1,6 triliun pada kuartal yang sama. Angka tersebut tumbuh 39 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, kondisi industri pembiayaan tahun ini lebih kondusif dibandingkan tahun lalu yang masih dibayangi pandemi Covid-19.

Baca juga: Cara Mengembalikan Akun yang Terkena Shadowban TikTok

"Optimisme ini tecermin dari tingginya permintaan pembiayaan baru yang diikuti dengan likuiditas perbankan dan pasar modal yang baik sehingga memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan pembiayaan maupun sumber pendanaan perusahaan," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (26/4/2023).

Ia memerinci, saat ini portofolio pembiayaan perusahaan masih didominasi oleh roda empat dengan komposisi mencapai 67,5 persen. Adapun nilai piutang yang dikelola mencapai Rp 15,2 triliun dari total Rp 22,5 triliun.

Komposisi portofolio terbesar kedua ditempati oleh pembiayaan alat berat dan mesin yang mencapai 12,8 persen dari total.

Baca juga: KAI Daop 2 Tambah Armada Kereta untuk Arus Balik Lebaran 2023

Portofolio berikutnya diikuti dengan kendaraan roda dua sebesar 12,5 persen dan sisanya adalah pembiayaan properti, pembiayaan berbasis syariah, serta pembiayaan dari anak usaha yang berkontribusi sebesar 7,2 persen.

Lebih lanjut, Sudjono melaporkan, perusahaan yang bersandi saham BFIN ini membukukan total aset sebesar Rp 24 triliun, atau naik 46,5 persen secara tahunan.

Kemudian, perusahaan mencatat realisasi pembiayaan baru di kuartal I-2023 ini sebesar Rp 6,3 triliun, atau tumbuh 52,9 persen secara tahunan.

Baca juga: Genjot Ekspor, RI Hadirkan Camilan Tempe hingga Jamu di Singapura

"Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) terpantau rendah di bawah posisi 1 persen, yakni level bruto 1,06 persen dan neto 0,43 persen," imbuh dia.

Sudjono optimistis, tren positif di tahun 2023 ini kan terus berlanjut. untuk itu, perusahaan menjaga kualitas aset dan pencadangan yang memadai.

"Sambil melanjutkan proses transformasi bisnis dan mitigasi risiko melalui tata kelola yang baik," tandas dia.

Baca juga: Libur Lebaran 2023, Tingkat Hunian Rata-rata di Nusa Dua Bali Capai 78,37 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com