JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Neo Commerce Tbk masih membukukan rugi bersih hingga kuartal pertama tahun ini. Meskipun demikian, nilai kerugian kian menyusut.
Mengacu kepada dokumen keuangan perusahaan, emiten bank digital dengan kode saham BBYB itu membukukan rugi bersih sebesar Rp 68,40 miliar. Nilai tersebut menyusut 83,5 persen secara tahunan dari Rp 416,73 miliar.
Penyusutan rugi bersih itu selaras dengan pendapatan bunga Bank Neo Commerce yang tumbuh pesat. Tercatat pada periode tiga bulan pertama 2023 perusahaan membukukan pendapatan bunga besih sebesar Rp 622,27 miliar, melesat 206 persen dair periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 179,73 miliar.
Baca juga: Dirut Bank Neo Commerce Mengundurkan Diri
Lonjakan pendapatan bunga bersih itu merupakan hasil dari margin bunga bersih atau net interest margin/NIM perseroan yang meningkat. Tercatat NIM perseroan meningkat dari 7,72 persen menjadi 16,14 persen pada akhir Maret lalu.
Adapun portofolio kredit perseroan meningkat 127,02 persen secara tahunan. Tercatat pada kuartal pertama tahun ini, portofolio kredit perseroan mencapai Rp 10,91 triliun.
Baca juga: Jejak Waskita: Terlilit Utang Jumbo, Sempat Rugi Rp 7,38 Triliun
Namun demikian, pada pos pendapatan operasional lainnya Bank Neo Commerce mencatatkan penurunan. Tercatat jumlah pendapatan operasional lainnya mencapai Rp 76,67 miliar, turun 18,44 persen secara tahunan.
Adapun total aset Bank Neo Commerce hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 19,11 triliun. Nilai ini meningkat 52,54 persen secara tahunan.
Baca juga: Kalbe Farma Bakal Bagikan Dividen Rp 38 Per Saham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.