Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program SMK Pusat Keunggulan Bogasari Cetak Omzet Rp 339 Juta

Kompas.com - 04/05/2023, 20:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program kerja sama SMK Pusat Keunggulan (PK) Bogasari dengan sekolah SMKN 3 Sukabumi terus membuahkan manfaat. Tidak hanya sebatas manfaat pendidikan, tapi juga manfaat usaha buat sekolah.

Hal ini terlihat pada Ramadhan yang lalu, penjualan aneka kue kering melalui kegiatan usaha Teahcing Factory (TEFA) Cullinary, SMKN 3 berhasil menembus penjualan Rp 339 Juta.

Angka penjualan ini merupakan rekor terbaru sekaligus terbesar sejak SMKN 3 Sukabumi produksi kue kering tahun 2021 lalu.

“Ini adalah manfaat atau hasil kerja sama program SMK PK jurusan tata boga yang dijalankan sekolah kami dengan Bogasari. Karena melalui kerja sama SMK PK ini, kami banyak mendapatkan ilmu baik dari sisi teori bahkan praktik langsung dari para baker Bogasari Baking Center (BBC),” ujar Wakil kepala SMKN 3 Sukabumi Ira yulia dalam siaran pers evaluasi kerja sama SMK PK Bogasari, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Jelang Lebaran, Bogasari Bagi-bagi Paket Sembako

Ira menjelaskan, khusus dalam rangka produksi kue kering pada Lebaran kemarin sebanyak 11 guru tata boga SMKN 3 Sukabumi belajar khusus di Bogasari Baking Center pada bulan Februari.

Dalam pertemuan tersebut ada 4 resep yang diajarkan baker BBC dengan konsep full hands on atau 80 persen praktik yakni Nastar, Lidah Kucing, Putri Salju Oreo dan Nutella Thumbprint Cookies.

Alhasil, pada produksi kue kering kali ini, unit TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi berhasil memproduksi 3.051 toples kue kering.

Kemudian ada juga 9 jenis kue kering yang diolaj yakni Nastar, Putri Salju, Kaastengels, Sagu Keju, Black Cookies, Chocotumprint, Peanut Cookies, Rainbow Cookies, dan Cokelat Stick. 9 jenis kue kering ini dijual dalam 2 kemasan yakni kemasan 500 gram dan 800 milliliter.

Harganya variatif mulai dari yang terendah Rp 57.500 hingga yang termahal Rp 97.500.

Ira juga mengatakan, poduksi dan penjualan kue kering TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi di Lebaran kemarin meningkat dibanding tahun lalu.

Sementara jika dibandingkan sebelum ada kerja sama dengan Bogasari hanya produksi 1.600 toples di tahun 2022 dan sebanyak 1.400 toples tahun 2021.

“Berkat ilmu dari Bogasari, mulai dari teknik pembuatan, tips pemasaran, bahkan seputar kemasan, makanya produksi kali ini meningkat hampir 2 kali lipat. Semoga kerja sama SMK PK ini terus berlanjut,” kata Ira.

Baca juga: Siap Berkolaborasi dengan UKM, Bogasari Optimistis Hadapi Tantangan 2023


Sementara itu, Vice President Human Resources (HR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari mengapresiasi akan perkembangan keahlian sekaligus peningkatan usaha TEFA Cullinary SMKN 3 Sukabumi sejak menjalin kerja sama SMK PK dengan Bogasari pada September 2022 lalu.

Menurutnya, peningkatnya kapasitas produksi dan omzet kue kering ini menjadi parameter keberhasilan pendampingan kurikulum pendidikan tata boga dari Bogasari kepada sekolah.

Di juga menuturkan, sebagai perwakilan dari elemen industri, Bogasari berkomitmen terus ambil bagian dalam peningkatan pendidikan dengan konsep merdeka belajar. Artinya para siswa SMKN, tidak hanya memdapatkan ilmu di sekolah tapi juga dari dunia industri bahkan UKM.

Bukan hanya dibekali teori, tapi juga metode pembelajaran berdasarkan proyek atau kegiatan nyata (Project Based Learning).

“Jadi melalui usaha TEFA Cullinary ini para guru dan siswa belajar sekaligus berusaha. Disinilah peran yang ingin diambil Bogasari sebagai industri bahan pangan atau kuliner. Dengan demikian, tujuan dari kerja sama SMK PK ini tetap terjaga yakni mencetak lulusan SMK tata boga yang punya kompetensi lebih dan siap berusaha,” jelas Anwar.

Adapun kerja sama program SMK PK Bogasari dengan SMKN 3 Sukabumi berlangsung 3 tahun. Ada banyak bentuk kegiatan yang digelar, mulai dari baker mengajar, kelas pelatihan digital marketing, kunjung industri, magang industri hingga menerjunkan para siswa dan guru belajar langsung di UKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com