Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Ini Cara Membaca IHSG

Kompas.com - 05/05/2023, 09:03 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) atau suatu aplikasi investasi biasanya akan ditampilkan suatu grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di BEI. IHSG juga dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.

IHSG digunakan sebagai indikator pergerakan pasar modal. Selain itu, IHSG bisa dipakai untuk mengukur kinerja portofolio.

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), grafik IHSG memiliki tren naik atau turun. Bagaimana cara membaca IHSG?

Baca juga: Mengenal Apa Itu IHSG, Fungsi, dan Cara Membacanya

Cara membaca IHSG

  • IHSG naik

Saat IHSG mempunyai tren naik, ini dikatakan hijau atau bullish. Dalam posisi ini, investor disarankan untuk menjual saham agar memperoleh keuntungan. Investor juga bisa memilih untuk menyimpan dan tidak menjualnya (hold).

Saham juga dikenal dengan istilah stock bubble. Stock bubble merupakan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan dan bisa melebihi harga pasaran saham.

Ini terjadi saat muncul hal-hal tak terduga, sehingga para investor disarankan untuk berhati-hati saat melihat potensi keuntungan ketika IHSG nak, sebab bisa saja indeks mengalami bubble sehingga rawan koreksi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

  • IHSG turun

Sementara itu, saat IHSG merah atau turun disebut bearish. Ketika berada di posisi ini, investor disarankan membeli saham dan menyimpannya, dengan harapan harga saham semakin naik di kemudian hari.

Saat IHSG terus turun, para investor juga bisa melakukan cut loss, yakni menjual saham yang dimiliki saat harga saham relatif turun untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Alih-alih panik saat harga saham turun, para investor perlu bersabar dan menganalisis portofolio yang dimilikinya sebelum memutuskan untuk menjual maupun menyimpannya.

Perlu digarisbawahi, sebagai investor perlu membeli saham di waktu yang tepat agar memperoleh selisih nilai harga jual dan beli.

Apabila nilai jual lebih tinggi, maka investor memperoleh keuntungan atau capital gain. Sedangkan nilai jual yang lebih rendah, maka akan mengakibatkan kerugian atau capital loss.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pencucian Uang, Kategori, hingga Tahapannya

Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Reksadana dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com