Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Kekhawatiran Krisis Perbankan AS, Wall Street Berakhir Merah

Kompas.com - 05/05/2023, 07:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup pada zona merah pada akhir perdagangan Kamis (4/5/2023). Pergerakan saham-saham di Wall Street dibayangi oleh kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan mendorong lebih banyak lagi bank regional AS yang bangkrut.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 286,5 poin, atau 0,86 persen (286,5 poin), menjadi 33.127,74. S&P 500 melemah 0,72 persen (29,53 poin) pada 4.061,22. Sementara Nasdaq terkoreksi 0,49 persen (58,93 poin) menjadi 11.966,40.

Dow berbalik negatif untuk tahun ini pada hari Kamis, atau turun 0,06 persen pada tahun ini. Beberapa saham perusahaan seperti Boeing, Disney, Goldman Sachs dan American Express membebani pergerakan Dow.

Baca juga: Kasus First Republic Bank Bukan Akhir dari Krisis Perbankan di AS

Boeing anjlok 1,9 persen, Disney turun 3,3 persen, Goldman Sachs 2,25 persen, dan American Express melemah 2,25 persen. Sementara itu, saham bank PacWest anjlok lebih dari 50 persen.

Penurunan harga saham PacWest terjadi setelah bank asal California itu mengumumkan rencana strategis untuk melakukan penjualan perusahaan. Saham bank regional itu juga laku keras, dengan SPDR S&P Regional Bank ETF (KRE) turun lebih dari 5 persen.

Tak hanya PacWest, saham Western Alliance juga ambruk 38 persen, dan perdagangan dihentikan beberapa kali karena terjadi volatilitas. Kemudian, saham Zions Bancorporation juga kehilangan 12 persen pada perdagangan Kamis.

Baca juga: Kekhawatiran Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas Dunia

 


Investor terus mencerna kenaikan suku bunga 25 basis poin Federal Reserve. Keith Apton, direktur pelaksana di UBS Wealth Management, mengatakan bahwa volatilitas di sektor perbankan akan membantu misi The Fed untuk mendinginkan ekonomi.

“Saya pikir itu akan menambah pekerjaan Fed. Pemberi pinjaman daerah harus membatasi modal. Saya tidak berpikir bahwa uang akan mengalir melalui sistem dengan mudah di paruh tahun ini dan secara tidak langsung akan mendinginkan ekonomi, yang pada akhirnya akan menurunkan inflasi,” kata Appton, dikutip dari CNBC

"Jadi, saya tidak berpikir bahwa Fed harus menaikkan suku bunga lebih jauh di sisa tahun ini. Rilis data-data pekerjaan dan tingkat pengangguran besok juga akan penting untuk diperhatikan," tambahnya.

Baca juga: Gagal Bayar Utang AS Bakal Guncang Tenaga Kerja dan Pasar Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com