Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ATR/BPN Janji Tambah Kuota PTSL Jika Pemkab Sidoarjo Bebaskan BPHTB

Kompas.com - 08/05/2023, 20:00 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto memberi tantangan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.

Hadi Tjahjanto akan menambah kuota Pendaftaran Tanah Sistemtis Lengkap (PTSL) untuk warga Sidoarjo, jika Pemkab Sidoarjo membuat kebijakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) nol persen.

"Nanti akan ada penambahan untuk kuota program PTSL. Namun dengan catatan, saya minta untuk biaya BPHTB ini bisa di nolkan," katanya usai penyerahan 299 sertifikat kepada maayarakat Sidoarjo di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jumat (5/5/2023).

Pada 2023, Kabupaten Sidoarjo menerima kuota program PTSL sebanyak 25.517 sertifikat.

Baca juga: Mantan Menteri ATR Sofyan Djalil Jadi Komisaris AKR Corporindo

Seperti diketahui BPHTB adalah pajak jual beli yang dibebankan kepada kedua belah pihak dalam transaksi jual beli. BPHTB masuk dalam perolehan pajak masing-masing pemerintah daerah.

Menurut Hadi, program PTSL terbukti mengungkit perekonomian masyarakat.

"Dari 2017-2022 ini kalau saya lihat di dasboardnya pusdatin di Kementerian ATR/BPN itu ada Rp.5.218 triliun uang itu beredar di masyarakat hasil dari hak tanggungan. Artinya apa ini adalah indikasi perekonomian rakyat sedang berkembang,” ujarnya.

Baca juga: Menteri ATR/BPN Identifikasi Kepemilikan Lahan di Depo Pertamina Plumpang

Menanggapi tantangan dari Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Bupati Ahmad Muhdlor Ali berjanji akan segera mempelajari regulasi yang ada.

"Prinsipnya kami siap menerima tantangan dari Pak Menteri, nol persen biaya BPHTB bagi penerima PTSL. Walau di perda disebut bahwa pengurangan itu maksimal 50 persen kami akan pelajari regulasinya, dasar legalnya," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com