Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pagi Ini Melaju di Zona Hijau, IHSG Merah

Kompas.com - 11/05/2023, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (11/5/2023). Hal ini berbeda dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.768,46 atau turun 43,44 poin (0,64 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.811,9.

Sebanyak 159 saham melaju di zona hijau dan 246 saham di zona merah. Sedangkan 213 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,03 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia pagi ini bergerak mixed, Nikkei melemah 0,22 persen (63,5 poin) pada level 29.058,69, dan Strait Times turun 0,31 persen (9,95 poin) di level 3.232,34. Sementara itu, Hang Seng Hongkong menguat 0,14 persen (27,51 poin) di posisi 19.789,91, dan Shanghai Komposit di posisi 3.329,8 atau naik 0,32 persen (10,65 poin).

Pada penutupan perdagangan Rabu (10/5/2023) waktu setempat, Wall Street bervariasi. Nasdaq Komposit bertambah 1,04 persen (126,89 poin) pada level 12.306,44, dan S&P 500 naik 0,45 persen (18,47 poin) menjadi 4.137,64. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,09 persen (30,48 poin) pada posisi 33.531,33.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, sejauh ini belum ada sentimen yang signifikan dari dalam negeri, termasuk yang berkaitan dengan tahun politik. Sedangkan sentimen eksternal Dow Jones tidak berkorelasi dengan pergerakan IHSG.

Baca juga: Inflasi Melambat, Wall Street Ditup Mayoritas Hijau

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.700 – 6.856,” kata William.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.723 per dollar AS, atau naik 9 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.732 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh data inflasi konsumen AS bulan April yang mengalami penurunan 4,9 persen. Penurunan ini meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan Juni nanti.

"Data inflasi AS bisa mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Di sisi lain, ekspektasi terhadap jeda kenaikan suku bunga acuan AS juga bisa mendorong pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko seperti aset-aset di emerging markets termasuk rupiah, " kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa menguat ke level Rp 14.700 hingga Rp 14.680 per dollar AS. Adapun potensi resisten rupiah di kisaran Rp 14.750 per dollar AS.

Baca juga: Sederet Fakta Terkait Layanan BSI Error Berhari-hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com