Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Ulang Aturan Transaksi Waran, Bakal Ada Auto Rejection Seperti Saham?

Kompas.com - 12/05/2023, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang selama ini terjadi dalam transaksi waran, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan pengkajian ulang terkait aturan dalam transaksi waran.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Irvan Susandy mengatakan, pembaruan aturan terkait dengan transaksi waran sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan sepeti misalkan manipulasi transaksi.

“Mekanisme transaksi waran sedang kita kaji dan coba diperbaiki. Karena ada kejadian terkait waran beberapa waktu lalu, dengan apakah dengan mekanisme saat ini, masih sesuai,” kata Irvan saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: RHB Sekuritas Terbitkan Waran Terstruktur GOTO dan TOWR, Simak Harga Penawarannya

Sebelumnya, ramai di sosial media Twitter, seorang investor BNI Sekuritas mengeluhkan bahwa penjualan waran miliknya diblokir BEI. Irvan mengatakan, atas beberapa kejadian itu, pihaknya akan berupaya melakukan langkah preventive agar kejadian sama tidak terulang.

“Kita akan lihat mekanismenya, apakah akan ada batasan harga atau bagaimana. Kan sekarang, waran enggak ada batas harganya, dan direalisasikan ke underlying-nya. Kalau saham kan ada batasannya, (Auto Reject Bawah/ ARB) 7 persen, Auto Reject Atas (ARA) 20-35 persen,” lanjut dia.

Baca juga: Maybank Sekuritas Luncurkan 8 Waran Terstruktur dengan Dasar BBCA, BBRI, hingga PTBA

Hal senada disampaikan juga oleh Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang. Kristian mengatakan, saat ini kasus tersebut sedang dalam penyidikan pihak kepolisian. Jika memang terbukti tidak bersalah, maka pemblokiran transaksi waran akan dibuka.

“Jadi intinya kasusnya lagi ditangani, dan yang di medsos itu memang hak terima dananya di blokir karena memang dalam penanganan kepolisian, kalau memang tidak terbukti akan dibuka (blokirnya),” ungkap Kristian.

Baca juga: RHB Sekuritas: Waran Terstruktur Jawaban bagi Investor yang Ingin Harga Saham Terjangkau


Kristian mengatakan untuk mengatasi agar hal tersebut tidak terjadi lagi, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan untuk menerapkan ARB dan ARA dalam transaksi waran, layaknya transaksi saham. Namun ia menekankan, pihaknya sangat berhati-hati dalam menerapkan dan memutuskan kebijakan baru tersebut.

“Kita akan kaji lagi, kalau suatu hari nanti akan diberlakukan auto rejection misalnya. Harga waran enggak boleh lebih tinggi dari underlying-nya. Nanti kita kaji, apa memang perlu menerapkan ARA, dan ARB seperti saham untuk mendukung transaksi waran. Kami juga harus hati-hati, untuk menjaga (kestabilan) pasar,” tegas Kristian.

Kristian juga mengatakan saat ini minat pasar dengan waran masih bagus. Dia berharap dengan kebijakan baru nantinya bisa mendorong peningkatan transaksi waran. Di sisi lain, investor dapat lebih terlindungi melalui kebijakan dan aturan yang ditetapkan bursa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com