Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar DIATF 2023, Pemerintah Kejar Target 1,4 Miliar Pergerakan Wisatawan

Kompas.com - 19/05/2023, 14:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) menggelar Di Indonesia Aja Travel Fair (DIATF) 2023 yang berlangsung pada 19-21 Mei 2023, di Grand Atrium Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, dengan adanya event ini pemerintah optimis target 1,4 miliar pergerakan wisawatan di Indonesia pada 2023 dapat tercapai.

"Tiga hari ke depan akan banyak promo-promo menarik (Di DIATF). Kalau ingin berwisata, ingin beli paket-paket event ke depannya, bisa (beli) di sini (Indonesia Aja Travel Fair). Karena kita punya target yang tinggi sekali 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara di atas 8 juta untuk wisatawan mancanegara," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: KCIC Yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Dongkrak Perekonomian dan Pariwisata seperti di China

Angela menyebutkan, untuk wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia pada kuartal I-2023 jumlahnya sebanyak 2,2 juta pengunjung. Nantinya pada tahun ini, bisa tembus 8,5 juta wisatawan mancanegara.

"Di bulan ketiga saja sudah di atas 800.000. Ke depannya, masih ada beberapa event-event besar. Semoga sampai akhir tahun, kalau kita pukul rata 700.000 saja tiap bulannya, itu kita bisa meraih 8,5 juta wisatawan mancanegara sampai akhir tahun. Karena ada high season pertengahan tahun dan akhir tahun bisa kita manfaatkan," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R. M. Manuhutu menuturkan bahwa tujuan diadakannya Di Indonesia Aja Travel Fair untuk mendukung implementasi program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang memiliki target 1,2-1,4 miliar perjalanan pada tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Bidik Pendapatan Rp 111,7 Triliun di Sektor Pariwisata 2023, Ini Strateginya

Dengan miliaran pergerakan wisatawan tersebut, diperkirakan akan memberikan dampak pendapatan pariwisata sebesar Rp 3.281 triliun.

"Program BBWI digagas untuk membangun kemandirian pariwisata Indonesia dengan mengembangkan mindset kebanggaan dan prioritas berwisata di Indonesia," kata Odo.

Baca juga: Sandiaga Uno: Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Januari-Maret Capai 2,25 juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com