Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi "Fintech Lending" Amartha Tekan Kredit Macet Sektor Produktif

Kompas.com - 15/06/2023, 17:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan peer-to-peer lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menjelaskan, salah satu risiko bisnis yang dihadapi dalam menyalurkan pinjaman ke UMKM adalah adanya fluktuatif terhadap arus kas.

Hal tersebut juga dapat berdampak pada besaran kredit macet yang perlu dimitigasi oleh perusahaan.

Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra, arus kas UMKM pasti akan mengalami pasang surut.

"(UMKM) berbeda dengan enterprise, perusahaan yang punya pabrik, punya jelas produksinya, buyer-nya, terus kalau pinjaman plafonnya gede," ujar dia saat media visit Amartha ke Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: BCA Digital Gandeng Amartha Salurkan Pinjaman ke 200.000 UMKM Perempuan

Ia menambahkan, UMKM memiliki karakteristik yang cyclical. UMKM kadang menjual barang yang sedang musim atau laku sesaat.

Untuk itu, pihaknya mengusahakan sendiri mitigasi risiko dari nasabahnya sebagai proses penyaringan awal .

"Kami bangun risk profiling UMKM di Indonesia. Jadi kalau kami kasih pinjam di Jawa Barat yang kemampuan bayarnya bagus itu bisnis yang seperti apa? Kalau misalnya home industry itu misalnya wilayah Jogja dan Jawa Timur itu bagus," urai dia.

Taufan menjelaskan, pihaknya melakukan pemetaan UMKM sampai ke level pedesaan.

Baca juga: Fintech Amartha Salurkan Total Modal Usaha Senilai Rp 10 Triliun

Lebih lanjut, Taufan memastikan nasabah menjalankan bisnis dengan baik selama satu tahun tenor peminjaman.

"Supaya usahanya lancar terus. Jangan sampai ter-distrub pinjaman lain," ungkap dia.

Ia menjelaskan, bisnis UMKM termasuk bisnis yang riskan. Pasalnya, semua kegiatan usaha biasanya sangat bergantung pada pemilik usahanya.

Dengan begitu, Amartha menggunakan pendekatan yang berbasis komunitas untuk dapat saling memantau usaha tiap-tiap anggotanya.

"Di luar Amartha, ada tim yang melakukan monitoring dan pendampingan, ini usahanya masih berjalan bagus," tandas dia.

Amartha sendiri mencatat tingkat kredit macet di platformnya ada sekitar 1 persen.

Sementara, dikutip dari laman resminya Amartha memiliki Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) sebesar 98,86 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com