Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Gelontoran Investasi TikTok ke Asia Tenggara

Kompas.com - 16/06/2023, 11:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi video pendek TikTok menginvestasikan miliaran dollar AS ke Asia Tenggara untuk beberapa tahun ke depan.

Anak usaha yang dimiliki ByteDance China ini mengandalkan wilayah tersebut di tengah pengawasan global yang intensif atas keamanan datanya.

Asia Tenggara yang memiliki populasi kolektif sekitar 630 juta jiwa adalah salah satu pasar terbesar TikTok dalam hal jumlah pengguna. Perlu dicatat, setengah dari populasi Asia Tenggara berusia di bawah 30 tahun.

Baca juga: TikTok Terpincut Pasar Indonesia, Minat Investasi Miliaran Dollar AS

Penduduk Asia Tenggara sendiri sekurang-kurangnya menyumbang 325 juta pengunjung ke aplikasi tiap bulannya.

Namun begitu, TikTok belum berhasil menggiring basis pengguna yang besar itu menjadi sumber pendapatan e-commerce utama. Pasalnya, langkah TikTok dihadang oleh persaingan sengit seperti Shopee dari Sea, Lazada dari Alibaba, dan Tokopedia dari GoTo.

"Kami akan menginvestasikan miliaran dollar di Indonesia dan Asia Tenggara selama beberapa tahun ke depan," ujar Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew, dilansir dari CNN, Jumat (16/6/2023).

Tanpa memerinci lebih jauh, TikTok hanya mengatakan akan berinvestasi dalam pelatihan, iklan, dan mendukung vendor kecil yang ingin bergabung dengan platform ecommerce TikTok Shop.

Chew bilang, konten di plaformnya dapat mendatangkan lebih banyak pengguna dan menjadi lebih beragam karena hadirnya TikTok Shop yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang melalui tautan di aplikasi selama siaran streaming.

TikTok memiliki sekitar 8.000 karyawan di Asia Tengta dan 2 juta UMKM yang berjualan pada platformnya di Indonesia.

Berdasarkan data dari konsultan Momentum Works, transaksi e-commerce di seluruh kawasan Asia Tenggara mencapai 100 miliar dollar AS pada 2022. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang sekitar 52 miliar dollar AS.

Baca juga: TikTok Umumkan Investasi 12,2 Juta Dollar AS di Indonesia

Rencana investasi TikTok muncul ketika perusahaan menghadapi pengawasan dari beberapa pemerintah dan regulator. China dikhawatirkan menggunakan aplikasi itu untuk mengambil data demi kepentingannya.

Beberapa negara termasuk Inggris dan Selandia Baru telah melarang aplikasi tersebut di ponsel pemerintah. TikTok sendiri berulang kali membantah telah membagikan data dengan pemerintah China.

Di Asia Tenggara, TikTok tidak menghadapi larangan besar dari pemerintah, tapi kontennya telah diawasi dengan ketat.

Baca juga: Pesan Luhut ke Kreator Konten TikTok: Boleh Politik, tapi Jangan Bikin Ribut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com