Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUPS PALM Setuju Angkat Direksi Baru dan Buyback Saham

Kompas.com - 21/06/2023, 20:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan investasi PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melakukan pergantian direksi dan mendapatkan persetujuan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp 80,66 miliar. Keputusan tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Presiden Direktur PALM, Tri Boewono mengungkapkan, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Ellen Kartika sebagai Direktur Investasi dan Portofolio menggantikan posisi Devin Antonio Ridwan, yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Tri mengatakan, perubahan komposisi ini juga akan mendukung strategi Perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang demi pertumbuhan kinerja Perseroan.

Baca juga: Amman, PHE, hingga Palm Co Bersiap IPO, Bagaimana Dampaknya bagi Pasar Saham?

“Kami optimistis, dengan pengalaman panjang Ibu Ellen Kartika dalam investasi dan portofolio, akan juga membawa perubahan yang berkelanjutan bagi kinerja Perseroan,” kata Tri dalam siaran pers.

Terkait buyback, Perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103,9 juta saham atau 1,46 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp 80,66 miliar. Periode buyback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024.

Tri mengungkapkan, buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

“Kami yakin buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan,” ucapnya.

Seiring prospek positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, Perseroan akan berinvestasi pada perusahaan terbuka di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik. Tri menjelaskan, perseroan telah memiliki pipeline terhadap beberapa perusahaan publik.

Dalam pemilihan portofolio, Perseroan mempertimbangkan kinerja, prospek perusahaan, peluang dan potensi pasar ke depannya. Apabila syarat-syarat ini terpenuhi, Perseroan akan meminta rekomendasi dari Komite Investasi untuk eksekusi.

Hal ini merupakan bagian dari penerapan kebijakan prudent dalam berinvestasi sekaligus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Untuk mengeksekusi investasi, perseroan mengalokasikan sekitar 57 persen dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalnya mencapai Rp 1,5 triliun.

Perseroan juga mengeluarkan obligasi dalam 2 tahap, yakni pada 28 Maret 2023 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp 750 miliar, yang terbagi dalam 2 seri. Seri A senilai Rp 268 miliar, dengan bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Sementara untuk seri B sebesar Rp 482 miliar, dengan bunga 8,5 persen untuk tenor 3 tahun.

Kemudian pada 7 Juni 2023 perseroan kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, dalam 2 seri. Seri A senilai Rp 321 miliar, dengan bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Sementara untuk seri B sebesar Rp 429 miliar, dengan bunga 8,5 persen, dan tenor 3 tahun.

“Perseroan mengoptimalkan investasi pada perusahaan atau sektor bisnis yang sudah terukur dan memiliki prospek positif ke depannya. Saat ini kami fokus berinvestasi pada perusahaan terbuka karena memudahkan bagi perusahaan untuk menganalisis kinerja dan prospek perusahaan karena datanya lebih transparan. Namun ke depannya, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa atau non listed asal terukur dan prudent,” ungkap Tri.

Per 31 Maret 2023, Perseroan telah memiliki portofolio investasi di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP). Perseroan juga berinvestasi di ekuitas Giyanti Time Limited (Giyanti), perusahaan investment fund.

Sepanjang kuartal I-2023, laba periode berjalan perseroan tercatat Rp 47,9 miliar dengan total aset mencapai Rp 6,56 triliun. Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan total aset Perseroan berasal dari nilai investasi Rp 6,3 triliun.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Rombak Direksi, Riva Siahaan Jadi Dirut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com