IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Melemah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Senin (26/6/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup pada level 6.664,66 atau naik 24,9 poin (0,38 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.639,73.

Sementara itu, terdapat 236 saham yang hijau, 294 saham merah dan 213 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 7,3 triliun dengan volume 16 miliar saham.

Baca juga: Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Masih Lesu

Top gainers yang mendorong IHSG antara lain, Bank Danamon Indonesia (BDMN) yang melonjak 4,9 persen pada level Rp 2.960 per saham. Kemudian, Bank Jago (ARTO) yang menguat 4,8 persen di level Rp 3.220 per saham. Selanjutnya, Ultra Jaya Milk & Trading (ULTJ) yang naik 3,6 persen menjadi Rp 1.865 per saham.

Top losers yaitu Bukit Asam (PTBA) yang ambles 14,8 persen di level Rp 3.150 per saham. Kemudian, Dharma Polimetal (DRMA) yang terjun 7 persen pada posisi Rp 1.395 per saham. Sementara itu, Saratoga Investama (SRTG) melemah 4,6 persen di level Rp 1.655 per saham.

Baca juga: Hati-hati, 12 Saham Ini Berpotensi Melorot ke Level Rp 1

Bursa Asia mayoritas ditutup merah dengan penurunan Nikkei 0,25 persen (82,69 poin) pada level 32.698,8. Kemudian Hang Seng Hongkong pada posisi 18.794,13 atau melemah 0,51 persen (95,8 poin), Shanghai Komposit turun 1,4 persen (47,2 poin) menjadi 3.150,62, dan Strait Times turun 0,06 persen (1,9 poin) pada posisi 3.189,68.

Di awal perdagangan, bursa Eropa bergerak di zona merah dengan penurunan FTSE 0,5 persen (37,2 poin) di level 7.424,6. Sementara itu GDAXI turun 0,41 persen (64,27 poin) pada posisi 15.765,48.

Baca juga: Daftar 10 Saham Paling Boncos dan Cuan Pekan Ini

Berdasarkan Bloomberg, rupiah sore ini juga ditutup melemah. Pukul 14.55 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.022 per dollar AS atau turun 23 poin (0,15 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.999 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.