Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erajaya Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 299 Miliar

Kompas.com - 30/06/2023, 18:15 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berencana membagikan dividen tunai Rp 299 miliar kepada para pemegang saham dari perolehan laba bersih 2022. Hal ini telah mengantongi restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (30/6/2023).

“RUPS Tahunan Perseroan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 19 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 299,8 miliar,” kata kata Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula secara virtual.

Dividen tersebut belum termasuk pajak, dan rencananya akan dibayarkan atas 15,7 miliar saham. RUPST juga menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pembagian dividen tersebut.

Baca juga: Emiten Beras HOKI Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 9,7 Miliar

Selain untuk dividen, RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2022, sebesar Rp 1 miliar untuk cadangan sesuai Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sementara itu, sisanya akan dimasukan sebagai laba yang ditahan.

Sepanjang 2022, perseroan berhasil mencatatkan Penjualan Neto sebesar Rp 49,5 triliun dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1 triliun.

Hingga 31 Desember 2022, perseroan telah memiliki 1.689 outlet retail yang tersebar secara nasional maupun internasional di Singapura dan Malaysia, didukung oleh 89 pusat distribusi dan sekitar 66.200 toko retail pihak ketiga.

Baca juga: Samudera Indonesia Bakal Tebar Dividen Rp 655 Miliar

Pada kuartal I-2023, penjualan neto perseroan meningkat sebesar 29 persen menjadi Rp 14,8 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 11,5 triliun. Pencapaian ini salah satunya didorong oleh strategi ekspansi toko secara agresif.

Hingga 31 Maret 2023, perseroan membuka sebanyak 194 toko baru. Dia mengatakan, strategi ini juga mendorong kenaikan laba kotor sebesar 24 persen menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan kuartal I-2022 sebesar Rp 1,3 triliun.

“Pada saat yang sama, strategi ini juga menyebabkan kenaikan beban usaha, terutama dari beban sewa dan gaji, yang berdampak pada turunnya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 239 miliar,” ungkap Hasan.

Baca juga: SMMT Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 384,3 Miliar

Hingga akhir kuartal I-2023, melalui empat vertikal bisnis yakni Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Food & Nourishment dan Erajaya Beauty & Wellness, Perseroan telah memiliki 1.849 outlet retail yang tersebar secara nasional maupun internasional di Singapura dan Malaysia. Otutlet retail tersebut didukung oleh 95 pusat distribusi. Perseroan juga menjalin kerja sama dengan sekitar 67.100 toko retail pihak ketiga.

“Perusahaan juga akan terus mengembangkan lini bisnis yang ada dan menggali potensi bisnis baru untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata dia.

Baca juga: Mei 2023, Setoran Dividen BUMN ke Negara Tembus Rp 41,7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com