Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Belum Berencana Impor Jagung untuk Tekan Harga Daging Ayam

Kompas.com - 06/07/2023, 11:00 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) memastikan pihaknya tidak akan impor jagung sebagai salah satu upaya menekan harga pakan yang mahal.

Mahalnya harga pakan yang bahan bakunya mayoritas berasal dari jagung tentu akan berimbas pada mahalnya harga daging ayam.

"Enggak, kecuali industri. Enggak ada impor jagung kecuali industri," ujar Mendag Zulhas saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Sementara ketika ditanyakan perihal rencana pemberian subsidi pakan, Zulhas juga menampiknya. Sebab menurut dia saat ini harga pakan tidak mahal melainkan hanya sedikit naik.

Baca juga: Subsidi Jagung Dinilai Tidak Akan Menyelesaikan Masalah Kenaikan Harga Telur

"Harga pakan bukan mahal, naik sedikit. Dulu kalau jagungnya mahal disubsidi, tapi kan sekarang masih Rp 5.000 dan dulu kita tahun lalu disubsidi sampai 1.500 per kilogram," kata Mendag Zulhas.

Zulhas pun tak menampik bahwa harga daging ayam saat ini masih mahal. Menurut dia hal itu terjadi lantaran permintaan dan ketersediaan (supply and demand) daging ayam tidak sesuai.

"Ayam kemarin harganya Rp 38.000, dijual Rp 32.000, bangkrut lah. Dicutting telur-telur itu kan, jadi supply-nya berkurang harganya naik. Sekarang sudah harga normal dari Rp 46.000 sekarang sudah Rp 39.000 di Jawa Tengah, kalau di luar Jawa iya masih mahal," kata Zulhas.

Baca juga: Inflasi Juni 2023 Capai 0,14 Persen, Lonjakan Harga Daging Ayam Jadi Dalangnya

Adapun sebelumnya, Mendag Zulhas mengungkapkan, penyebab kenaikan harga daging ayam ras dan telur karena kurangnyaa pasokan imbas dari terlalu murahnya harga ayam pada saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan pada saat Lebaran 2022 kemarin.

“Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah yaitu

sebesar Rp 33.000 per kilogram, sehingga merugikan pedagang. Kalau pedagang rugi, sebelum ayam tumbuh besar sudah dicutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya. Jika stok kurang, maka harganya naik," ujar Mendag Zulhas saat meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/6/2023).

Mendag Zulhas pun optimistis harga daging ayam dan telur bisa kembali normal pada 3 minggu ke depan. "Mudah-mudahan dalam jangka waktu 2-3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali,” katanya.

Sementara mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga daging ayam secara rata-rata nasional pada 5 Juli 2023 dibanderol Rp 40.050 per kilogram. Angka tersebut turun tipis dari sebelumnya Rp 40.550 per kilogram pada 29 Juni 2023.

Baca juga: Meski Berangsur Turun, Harga Daging Ayam Masih Mahal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com