Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ungkap 3 Penyebab Harga Pangan Naik

Kompas.com - 12/07/2023, 19:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan tiga faktor penyebab harga pangan di Tanah Air alami kenaikan. 

Pertama, petani mengalami gagal panen akibat fenomena kemarau panjang (El Nino) dan fenomena curah hujan tinggi (La Nina).

Kedua, adanya konversi energi menggunakan bahan baku pangan.

"Adanya konversi energi maka naik harganya itu. Jagung dikonversi jadi ethanol, tepung jadi ethanol pasti harganya akan naik," kata Moeldoko dalam acara Kompas Talks bertajuk "Ketahanan Pangan melalui Elektifikasi Agrikultur" di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Masuk El Nino, Jangan Kaget Harga Pangan Naik | Pemerintah Siapkan Bonus Rp 275 Miliar untuk Penerima Medali SEA Games

Moeldoko melanjutkan, faktor terakhir yang menyebabkan harga pangan naik adalah kebijakan domestik di setiap negara.

Ia mencontohkan, perang Rusia-Ukraina berdampak pada larangan ekspor gandum.

"Kemarin itu Rusia dan Ukraina berperang dilarang dulu ekspor gandum maka akan mempengaruhi harga global," ujarnya.

Baca juga: Perintah Jokowi: Jika Harga Pangan Naik, Pemda Harus Subsidi Biaya Angkut

 


Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan, Indonesia termasuk negara yang beruntung lantaran dapat menanam berbagai bahan baku pangan.

Ia optimistis dengan meningkatkan produktivitas di sektor pangan, kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi.

"Seperti ini mestinya tidak ada lagilah orang yang tidak makan. Itu sangat ironis kalau masih ada orang yang tidak makan," ucap dia.

Baca juga: Ada El Nino, Mendag Zulhas Ingatkan Masyarakat Harga Pangan Akan Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com