Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Sri Mulyani Jelang Pilpres: Boleh Berbeda Pilihan, tapi Harus Tetap Rasional

Kompas.com - 21/07/2023, 15:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya rasionalitas dalam kehidupan setiap individu. Aspek ini juga perlu diterapkan masyarakat ketika memilih calon pemimpin negara.

Bendahara negara mengatakan, dengan berpikir rasional individu dapat terhindar dari sikap emosional. Untuk menerapkan sikap rasional, individu harus mengedepankan data.

"Orang yang enggak bisa baca data, mudah sekali diprovokasi, dikasih sedikit dikilik-kilik, emosi," kata dia dalam acara IDE 2023, dikutip Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Balas Sindiran Menteri Doyan Utang, Sri Mulyani: Anda Ketinggalan Kereta Jauh Banget

"Mengilik emosi itu gampang banget, entah karena sentimen suku, agama, ras, nasionalisme, ketidakadilan," sambungnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan dalam menentukan pemimpin juga harus bersikap rasional. Dari pada berfokus pada personal kandidat, individu harus berfokus pada arah kebijakan kandidat tersebut.

"Menjelang mau pemilu anda boleh berbeda pilhan siapa saja, itu hak anda sebagai warga negara. Tapi gunakan (hak suara) secara rasional, baca data, baca statement," tuturnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Kalau Anda Bicara Menkeu Utang Melulu, Anda Sudah Ketinggalan Kereta

Selain itu, ia menilai pemikiran rasional juga penting dalam memimpin suatu negara. Kebijakan yang dirumuskan dari pemikiran rasional berlandaskan data dapat meminimalisir dampak "guncangan" ke negara.

Apalagi, Indonesia saat ini tengah berupaya menjadi negara maju. Perumusan kebijakan yang tepat dinilai diperlukan agar perekonomian Indonesia tidak melambat ketika menghadapi suatu permasalahan.

Sri Mulyani menjelaskan, perekonomian suatu negara bisa menyusut jika negara tidak mampu belajar dari pengalaman dan membaca data. Jika hal itu terjadi, akan sulit bagi perekonomian negara untuk bangkit.

"Sekali kalian masuk dalam set back, keluar dari situ so long," ucapnya.

Baca juga: Indonesia Disebut Gagal Sistemik, Stafsus Sri Mulyani: Penilaian Tidak Berdasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com