JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong generasi muda untuk berpikir kritis, sehingga nantinya dapat berpartisipasi aktif dalam menangani berbagai isu global yang semakin kompleks.
Menkeu mengatakan, saat ini berbagai isu global semakin kompleks, sehingga membutuhkan solusi konkrit yang mempertimbangkan berbagai aspek.
"Policy-nya harus bagaimana, instrumennya apa yang dipakai, caranya gimana, ngomong sama bisnis gimana, ngomong sama masyarakat gimana, edukasinya seprti apa," tutur dia, dalam gelaran acara Indonesia Data and Economic Conference Katadata 2023, di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Dalam perumusan kebijakan itu sendiri, diperlukan berbagai pertimbangan, salah satunya terkait dengan sumber anggaran yang bisa berasal dari berbagai instrumen.
Baca juga: Kembali Turun, Utang Luar Negeri Indonesia Jadi 398,3 Miliar Dollar AS
"Apakah menggunakan instrumen pajak atau instrumen subsidi, apakah menggunakan instrumen utang atau instrumen ekuitas, itu semuanya menjadi sangat konkrit," ujar bendahara negara.
Oleh karenanya, Sri Mulyani menyebutkan, sudah tidak lagi waktunya bagi masyarakat untuk hanya membicarakan penarikan utang pemerintah semata, sebab terdapat permasalahan yang lebih kompleks perlu diselesaikan.
"Jadi kalau di ruangan Anda cuma bilang, 'Bu Menteri Keuangan utang melulu,' Anda sudah ketinggalan kereta jauh banget," katanya.
"Karena sekarang kita talking so many chances instrumen, menghadapi tantangan yang semakin kompleks," sambung dia.
Meskipun pembiayaan utang sudah menjadi istrumen yang umum digunakan, Sri Mulyani menekankan, bukan berarti pelaksanaannya dilakukan secara ceroboh.
"Oleh karena itu kita berhati-hati sekali," ucapnya.
Baca juga: Dilema Utang Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.