Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Krisis Keuangan Berasal dari Salah Membuat Asesmen

Kompas.com - 25/07/2023, 14:15 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, profesi keuangan memiliki peranan penting dalam menentukan arah perekonomian suatu negara. Para profesional akuntan hingga aktuaris memiliki kemampuan untuk memajukan ekonomi nasional, namun juga mampu membuat ekonomi ambruk.

Hal itu terlihat dari momen-momen krisis keuangan yang terjadi dalam skala nasional hingga internasional. Menurutnya, krisis keuangan seperti krisis 1998 dan krisis keuangan global 2008-2009 disebabkan oleh adanya salah perhitungan profesi keuangan secara masif.

"Krisis keuangan perbankan di Indonesia dan Asia Tenggara, krisis keuangan 2008-2009 berasal dari profesi keuangan salah membuat asesmen," ujar dia, dalam Opening Ceremony Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Sri Mulyani: Kondisi Global Menunjukkan Pelemahan yang Semakin Terlihat

Kesalahan asesmen yang terjadi secara masif menimbulkan suatu fenomena yang dikenal dengan gelembung atau bubble, yakni fenomena di mana nilai suatu objek meningkat secara cepat, jauh lebih tinggi dari nilai intriksinya, dan membuat risiko keruntuhan semakin besar.

Fenomena itu juga yang terjadi pada krisis keuangan global pada 2008-2009. Secara singkat, krisis tersebut terjadi karena adanya fenomena bubble pasar perumahan di Amerika Serikat, yang dimulai dari masifnya pembiayaan perumahan tanpa perhitungan pinjaman yang baik.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menekankan pentingnya integritas bagi para profesi keuangan. Para profesi keuangan dituntut untuk menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya.

Baca juga: Sri Mulyani Mulai Cairkan Anggaran Perbaikan Jalan Daerah

Pada saat bersamaan, profesi keuangan didorong untuk terus memperbaiki kualitasnya. Sebab, semakin maju perekonomian suatu negara, maka semakin kompleks transaksi yang perlu diperhitungkan oleh para profesi keuangan.

"Profesi keuangan harusnya punya kompetensi yang semakin memadai, mampu melihat dan menata risiko, mampu untuk menyampaikan data dan informasi secara akurat dan kredibel, serta memiliki integritas profesinya," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Pesan Sri Mulyani Jelang Pilpres: Boleh Berbeda Pilihan, tapi Harus Tetap Rasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com