Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Menguat Berkat Pelemahan Dollar AS

Kompas.com - 27/07/2023, 09:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu (26/7/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB, ditopang pelemahan dollar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau U.S Treasury.

Mengutip CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 0,5 persen menjadi di level 1.974,09 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,3 persen ke level 1.970,10 dollar AS per ons.

Indeks dollar AS turun 0,4 persen dan imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun turun menjadi 3,862 persen pada perdagangan Rabu, usai Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25 persen-5,5 persen.

Kenaikan suku bunga itu merupakan kenaikan yang dilakukan ke-11 kalinya dalam 12 pertemuan terakhir The Fed. Tren kenaikan ini juga meningkatkan potensi pelemahan ekonomi, sebab biaya bunga turut meningkat.

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Adapun pelemahan yang terjadi pada dollar AS membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas.

Di sisi lain, meski emas tidak memberikan imbal, namun logam mulia ini akan menjadi lebih menarik bagi investor ketika imbal hasil U.S Treasury menurun.

The Fed menyatakan, komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif untuk mengejar target mengembalikan laju inflasi menjadi 2 persen.

Pernyataan itu pun memberikan asumsi bahwa The Fed membuka peluang untuk kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di September 2023 atau menahan kenaikkan, tergantung pada data yang masuk ke depannya.

Baca juga: Wall Street Ditutup Bervariasi, Dow Jones Catat Kenaikan Beruntun sejak 1987

"Ini bukan kondisi di mana kami ingin memberikan banyak petunjuk tentang kebijakan suku bunga di masa depan, dan ketupusan kenaikan suku bunga The Fed ke depan akan ditentukan oleh posisi data pada saat pertemuan kebijakan di masa mendatang," ujar Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Saat ini fokus pasar pun sedang bergeser ke keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) yang akan dirilis pekan ini.

Baca juga: Pemerintah Bakal Larang Barang Impor Dijual di Bawah Rp 1,5 Juta di Marketplace

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com