Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Kepri Tumbuh 6,51 Persen Kuartal I-2023, Tertinggi Se-Sumatera

Kompas.com - 28/07/2023, 13:00 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada kuartal I-2023 tumbuh sebesar 6,51 persen (yoy), dibanding pertumbuhan kuartal I-2022 (yoy) sebesar 2,83 persen.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pajak Kepri (DJP Kepri) Cucu Supriatna mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03 persen.

Selain itu, Cucu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year mendapat peringkat pertama di antara provinsi lainnya di Sumatera.

“Kepri sebagai bagian dari regional Sumatera berkontribusi sebesar 7,38 persen terhadap PDB Sumatera, dan mendukung PDB nasional sebesar 1,61 persen,” kata Cucu melalui rilis pers, Jumat (28/7/2023). 

 Baca juga: Gubernur Kepri Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Kepri Meningkat

Cucu mengatakan, APBN sebagai instrumen fiskal, berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro. Kebijakan anti-siklus (countercyclical) APBN setelah pandemi Covid-19 berperan efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional.

“Pertumbuhan ekonomi di Kepri telah menunjukkan progres pemulihan yang signifikan sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di Kepri,” ungkap Cucu.

Di sisi lain, berkurangnya kasus Covid-19 secara global dan domestik juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepri untuk kembali bangkit meningkatkan perekonomian daerah.

 Baca juga: Tertibkan 2 KUPVA BB dan 4 LR Ilegal, BI Kepri Pantau Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme

Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir Juni 2023 realisasi pendapatan negara di Kepri adalah sebesar Rp 5,85 triliun atau telah mencapai 51,06 persen dari total target pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar dimana sampai dengan akhir Juni 2023 sebesar Rp 4.932,80 miliar atau 53,56 persen dari total Pendapatan Negara tahun 2023,” jelas Cucu.

Selanjutnya, total realisasi belanja negara di Kepri sampai akhir Juni 2023 adalah sebesar Rp 6,55 triliun atau telah mencapai 37,43 persen dari total pagu.

 Baca juga: Bea Cukai Kepri Gagalkan Penyelundupan Minuman Beralkohol Senilai Rp 4,5 Miliar

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan Juni sebesar Rp 2,95 triliun atau 31,01 persen, realisasi ini tumbuh 34,33 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan realisasi belanja modal dan belanja bansos yang cukup signifikan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 92,51 persen dan 49,37 persen.

“Realisasi Belanja TKD sebesar Rp 3.590,74 miliar tumbuh 2,36 persen atau Rp 82,65 miliar (yoy). Secara nominal, kontribusi terbesar diperoleh dari kenaikan penyaluran DBH sebesar 27,54 persen atau Rp 107,44 miliar,” sebut Cucu.

Baca juga: BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Sementara itu penyaluran DAU, DID, dan DAK non fisik mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,99 persen, 34,31 persen, dan 1,10 persen.

Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri sampai dengan 30 Juni 2023 sebesar Rp 752,37 miliar, dengan penyaluran KUR sebesar Rp738,84 miliar dan penyaluran UMi sebesar Rp 13,53 miliar.

“Penyaluran KUR didominasi oleh KUR Skema Kecil yang mencapai Rp379,38 miliar. Bila dilihat per wilayah kabupaten kota, penyaluran KUR dan UMi tertinggi ada di Batam dengan total Rp372,85 miliar,” ungkap Cucu.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com