Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor, Pemda Garut Tingkatkan Sertifikasi TKDN Produk Lokal

Kompas.com - 28/07/2023, 10:54 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya meningkatkan potensi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk-produk hasil industri kecil, menengah dan mikro yang ada di Kabupaten Garut. Hal ini dilakukan demi menekan jumlah impor.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, TKDN wajib disosialisasikan oleh pemerintah daerah kepada entitas industri dari skala kecil, menengah hingga mikro.

Menurut dia, dengan pemahaman tentang TKDN yang baik, bisa menunjang daya saing pelaku usaha.

Untuk itu, Pemkab Garut mendukung kerja sama antara Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Jawa Barat dengan PT Sucofindo, dalam rangka sertifikasi TKDN untuk pelaku usaha atau UMKM.

“Kita berharap Garut bisa lebih mandiri dalam memproduksi produk berkualitas serta mampu meningkatkan daya saing industri dalam negeri secara global,” kata Rudy dalam acara kerja sama Disperindag ESDM Jabar dengan PT Sucofindo, melalui keterangan pers, Jumat (28/7/2023).

“Kerja sama layanan nota kesepahaman ini dibuat sebagai Upaya mendukung realisasi peningkatan sertifikasi TKDN untuk pelaku usaha di wilayah Jawa Barat, khususnya di Garut,” tambah Direktur Komersial PT Sucofindo Darwin Abas.

Baca juga: Saat Menteri Teten Membandingkan Kerajinan Kulit Garut dengan Gucci...

Tekan impor

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Efendi menaambahkan, Sucofindo juga memberikan sosialisasi soal pentingnya sertifikasi TKDN.

Kegiatan sosialisasi tersebut, dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan termasuk perwakilan instansi pemerintah, asosiasi industri dan pelaku usaha.

Ridwan berharap, lewat sosialisasi ini, para peserta bisa mengetahui, memahami dan memiliki semangat bersama-sama untuk betul-betul bisa memajukan potensi unggulan Kabupaten Garut yang dimulai dari penyiapan pengelolaan sumber daya, pemenuhan standar seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), keamanan produk hingga pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Sehingga yang bersangkutan mampu bersaing dalam seleksi ataupun di dalam e-catalogue, di dalam penyediaan dan pengadaan barang dan jasa, khususnya milik pemerintah, juga BUMD,” kata Agus.

Baca juga: Gaji UMK atau UMR Garut Terbaru 2023

Kepala Strategic Business Unit Perdagangan Industri dan Kelautan PT Sucofindo, Agus Permadi menambahkan, pihaknya mendukung target Pemkab Garut sebagai upaya meningkatkan realisasi TKDN untuk pelaku usaha atau UMKM di Garut.

Menurut Agus, TKDN saat ini merupakan instrumen objek teknis yang efektif untnuk mengurangi produk impor dan mendorong investasi di Indonesia.

"Hal ini, sejalan dan sangat membantu para pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing hingga menuju pasar yang lebih luas," kata Agus.

PT Sucofindo sendiri, dalam layanan sertifikasi TKDN menurut Agus bisa memberikan beberapa fasilitas kepada industri mulai dari pelatihan, pendampingan saat proses-proses sertifikasi hingga mengawal proses penerbitan sertifikat dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com