Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT dan LRT, Apa Perbedaannya?

Kompas.com - 03/08/2023, 13:42 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan dunia perkeretaapian di Tanah Air cukup pesat yang semula KRL beroperasi pertama kali, disusul MRT, dan terakhir LRT.

Hal ini seturut dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di Jakarta. Dengan begitu, masyarakat sudah memiliki berbagai opsi untuk berkendara dengan moda transportasi umum yang diharapkan bisa mengurai kemacetan.

Walaupun Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) termasuk dalam jenis angkutan umum kereta, ada perbedaan pada kedua moda transportasi tersebut.

Baca juga: Didukung APBN, Pemprov Jawa Timur Bakal Bangun MRT Surabaya

Perbedaan MRT dan LRT

Dikutip dari laman resmi Indonesia Baik, Kamis (3/8/2023), sumber daya listrik MRT mengambil daya dari listrik di atas kereta yang dikenal dengan Listrik Aliran Atas (LAA), sedangkan LRT mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah.

Selain itu, MRT menggunakan sepasang rel untuk bergerak, seperti sistem transportasi kereta secara umum, sedangkan LRT mempunyai rel ketiga yang berisi aliran listrik atau biasa disebut Third Rail.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Maklum soal Jembatan LRT yang Salah Desain

Kemudian dari sisi kapasitasnya, MRT mampu memuat 1.950 penumpang per harinya. Sementara LRT lebih sedikit yakni hanya 600 penumpang. Pun dari sisi kecepatannya, MRT memiliki maksimal kecepatan 110 kilometer per jam dan LRT lebih lambat yakni 90 kilometer per jam.

Selanjutnya dari sisi tarif ongkos, MRT Jakarta menawarkan tarif terendahnya Rp 3.000 dan tertinggi Rp 14.000. Adapun LRT Jakarta menawarkan tarif sebesar Rp 5.000 dan akan dikenakan biaya sebesar Rp 700 untuk setiap kilometer berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com