Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Kompas.com - 07/08/2023, 10:06 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (7/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.38 WIB, IHSG berada pada level 6.872,88 atau naik 20 poin (0,29 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.852,84.

Sebanyak 254 saham melaju di zona hijau dan 212 saham di zona merah. Sedangkan 209 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 3,9 miliar saham.

Baca juga: Awal Pekan, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi pada hari ini setelah ditutup di bawah garis SMA-20 pada hari Jumat lalu. Level support IHSG berada di 6.835, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.985, 7.012 dan 7.058.

"Hari ini IHSG cenderung akan melanjutkan koreksi jangka pendek yang diperkirakan sebagai subwave iv dari wave a dengan pelemahan menuju 6.794 menurut analisis Fibonacci retracement apabila menembus ke bawah 6.835. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak mayoritas di tertitori negatif. Indeks Komposit Shanghai China turun 0,6 persen (20,1 poin) di posisi 3.267,92, Hang Seng Hong Kong melemah 0,16 persen (31,6 poin) ke posisi 19.507,77, dan Nikkei Jepang terkoreksi 0,01 persen (2,5 poin) menjadi 32.190,3. Senetara itu, Indeks Strait Times Singapura naik 0,47 persen (15,3 poin) pada posisi 3.307,71.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tipis. Melansir data Bloomberg, pukul 09.36 WIB rupiah berada pada level Rp 15.166 per dollar AS, atau naik 4 poin (0,03 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.162 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami kenaikan, rupiah saat ini berada dalam trend melemah. Hal ini mengingat sentimen pasar tidak sepenuhnya positif pagi ini. Sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak turun seperti indeks Nikkei dan Kospi.

“Nilai tukar regional juga sebagian bergerak melemah terhadap dollar AS. Peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini karena data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu memberikan indikasi bahwa potensi kenaikan inflasi AS masih ada,” jelas Ariston kepada Kompas.com.

Di samping itu, isu pelambatan ekonomi di China juga menjadi faktor pelemah nilai tukar rupiah terhadap dollar AS karena Indonesia memiliki hubungan dagang yang besar dengan China. Hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.200 per dollar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 15.100 per dollar AS.

Baca juga: Daftar Lima Saham LQ45 yang Paling Cuan dalam Sepekan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com