Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah "Longspan" LRT Salah Desain, Menteri PUPR: Kalau Dilengkungkan Panjang, Hotel-hotel Habis Semua

Kompas.com - 08/08/2023, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah bahwa jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek salah desain.

Basuki menegaskan, tingkat kelengkungan longspan LRT Jabodebek sudah sesuai dengan kondisi lahan yang tersedia. Pihaknya pun telah mengeluarkan sertifikat dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

"Coba bayangkan dari Warung Buncit ke Rasuna Said itu kan 90 derajat, kalau misalkan mau dilengkungkan panjang wah hotel-hotel harus habis semua. Tapi ini masih masuk dalam koridor keselamatan transportasi," ujarnya saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Longspan LRT Jabodebek Salah Desain, Jokowi: Wajar, LRT Baru Pertama Kali Kita Kerjakan

Dia juga memastikan, konstruksi longspan LRT Jabodebek yang dibangun di Gatot Subroto-Kuningan, Jakarta ini masih sesuai dengan ketentuan keselamatan transportasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Jadi konstruksinya sudah oke, itu bukan salah desain," tegasnya.

Sementara mengenai laju LRT Jabodebek yang harus melambat hingga 20 kilometer per jam saat melintasi longspan tersebut, dia menjelaskan hal tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan oleh moda transportasi kereta api.

"Misalnya di kota berapa kecepatannya 30-40 km per jam. Kalau di tingkungan itu 20 km per jam ya wajar kan, mau kecepatan berapa lagi? Wong di lurus saja cuma 30-40 km per jam.  Jadi di tikungan semua kereta api pasti melambat," jelasnya.

Basuki menilai perlambatan laju LRT di jalur tersebut tidak akan berdampak signifikan pada perjalanan LRT Jabodebek sehingga tidak akan merugikan operator.

"Ya memang (waktu tempuhnya berkurang) berapa menit sih? Kan bisa diambil dari pas perjalanan lurus. Kalau di situ (misalnya) hilang 3 menit, kan bisa dipercepat yang lurus 3 menit. Apa salahnya?" ucap dia.

Baca juga: Soal Longspan LRT Jabodebek Salah Desain, Erick Thohir: Sudah Diperbaiki Sebelum Uji Coba

Wamen BUMN sebut longspan LRT salah desain

Sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa longspan LRT Jabodebek mengalami kesalahan desain.

Hal itu yang membuat kecepatan kereta LRT Jabodebek melambat saat melewat tikungan tersebut.

"Kalau lihat longspan dari Gatot Subroto ke Kuningan kan ada jembatan besar, itu sebenarnya salah desain, karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, tap dia enggak ngetes sudut kemiringan keretanya," kata Tiko sapaan akrabnya di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Menurut dia, tingkungan tersebut kurang lebar sehingga kecepatannya melambat. Dia bilang, jika tingkungan jembatan itu digarap melebar maka kereta LRT Jabodebek bisa tetap melaju dengan kencang.

"Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya itu lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up. Tapi karena tikungannya sekarang sudah terlanjur dibikin sempit, mau enggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km per jam, pelan banget," jelasnya. (Penulis: Isna Rifka Sri Rahayu|Editor: Akhdi Martin Pratama)

Baca juga: Wamen BUMN: Longspan LRT Gatsu-Kuningan Salah Desain, kalau Belok Harus Pelan Sekali

Sudah optimal

Menanggapi itu, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, konstruksi longspan LRT Jabodebek ini justru sudah optimal. Pasalnya, dengan desain konstruksi yang sudah dibangun saat ini, kontraktor tidak periu membebaskan tanah untuk membangun tiang jembatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com