Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Harga Minyak Rusia Lebih Murah

Kompas.com - 08/08/2023, 21:12 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak Rusia dijual dengan harga lebih murah alias diskon. Berikut sejumlah penyebabnya menurut Komut PGN sekaligus mantan Wamen ESDM 2016-2019 melalui tulisannya di Instagram berjudul "Syeikh Oil, Shale Oil dan Sale Oil".

Pertama, dampak perang Rusia-Ukraina. Perang tersebut membuat Rusia kesulitan menjual produksi minyaknya. Sebelum perang, produksi minyak Rusia mencapai 11 juta barrel per hari (bpd), sementara produksi minyak mentah dunia mencapai 100 juta bpd.

Embargo negara barat membuat Rusia sulit menjual minyaknya, namun China dan India tetap membeli minyak dari negara tersebut. Apalagi mereka membeli minyak Rusia dengan harga khusus yang lebih rendah dari harga pasar.

Baca juga: Setelah China dan India, Pakistan Putuskan Beli Minyak Rusia yang Lebih Murah

Alasan kedua, menurut Arcandra, minyak Rusia (Sale Oil), jika dijual di harga 60 dollar AS per barrel, sementara harga acuan Brent 90 dollar, masih tetap akan untung.

Penyebabnya, biaya produksi Sale oil berada di antara minyak di Saudi Arabia (syeikh oil) dan di Amerika Serikat (shale oil).

Biaya produksi shale oil sendiri tertinggi di dunia, antara 60 dollar AS-50 dollar AS per barrel.

"Dengan struktur biaya yang lebih murah dari shale oil, memberikan harga diskon kepada pembeli tentu lebih baik bagi Rusia dibandingkan dengan opsi menutup sumur,” kata Arcandra.

Baca juga: Ekspor Minyak Rusia Naik, Kembali ke Tingkat Sebelum Perang

Dengan demikian, semakin tinggi harga, maka akan semakin baik bagi Sale oil. Sebab, margin keuntungan yang didapatkan setelah harga diskon dapat membantu perekonomian Rusia yang butuh dana untuk berperang dengan Ukraina.

Harga BBM pun dikontrol sedemikian rupa. Pemerintah Rusia memberikan subsidi, sehingga rakyatnya bisa membeli BBM dengan harga terjangkau.

Subsidi bisa dilakukan sebab Rusia, produksi minyak sebagian besar dikuasai oleh badan usaha yang dikontrol oleh pemerintah seperti Rosneft, Luke Oil, Surgutneftegas dan Gazprom.

Dengan struktur seperti ini, lanjut Arcandra, Sale oil lebih bisa berpartisipasi bila ada permintaan dari pemerintah Rusia untuk menurunkan atau menaikkan produksi.

Baca juga: Jika RI Ngotot Beli Minyak Rusia, Ini Beberapa Konsekuensi yang Harus Ditanggung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com