Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tap Insure Target Terbitkan 4.000 Polis Asuransi Mobil-Motor Tahun Ini

Kompas.com - 11/08/2023, 14:54 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Untuk Semua (Tap Insure) menargetkan penerbitan 4.000 polis asuransi kendaraan bermotor tahun ini. Sementara pada 2024, perusahaan insurtech ini menargetkan penerbitan 20.000 polis asuransi kendaraan bermotor.

Untuk mencapai target tersebut, Tap Insure merilis aplikasi Tap Auto. Aplikasi ini memberikan solusi proses penerbitan polis dalam 1 hari, survei kendaraan virtual, dan persetujuan Surat Perintah Kerja (SPK) dalam 3 hari. Tap Auto juga menggandeng lebih dari 70 bengkel di Indonesia sebagai rekanan.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi dengan seluruh bengkel rekanan," kata Cleosent Randing, Direktur Operasional dan Marketing Tap Insure, melalui keterangan pers, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Insurtech PasarPolis Tunjuk Peter van Zyl jadi Presiden Baru

Ia menambahkan, Tap Auto sengaja dirancang untuk menjadi solusi lengkap asuransi kendaraan di Indonesia.

"Didukung oleh sistem teknologi kami yang komprehensif, para pemegang polis bisa merasakan pengalaman berasuransi yang menyenangkan (seamless) mulai dari pembelian produk hingga klaim," lanjutnya.

Sebagai informasi, Premi Tap Auto tersedia dalam dua skema, yakni All Risk (kerugian sebagian dan kerugian total) dan Total Loss Only (pertanggungan kerusakan total).

Jangkauan perlindungan ini berlaku untuk semua kendaraan, mencakup semua jenis dan merek. Harga premi yang perlu dibayar pun mengikuti tarif resmi yang telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Insurtech Igloo Terima Pendanaan Seri B Senilai 46 Juta Dollar AS

Cleosent menambahkan, produk asuransi seperti Tap Auto menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap proteksi kendaraan, terutama karena jumlah kepemilikan mobil dan motor terus meningkat setiap tahunnya.

Sebagai tambahan informasi, pada 2021, BPS memperkirakan terdapat 16,4 juta mobil dan 120 juta sepeda motor di Indonesia, meningkat 7 persen dari 2020.

Di sisi lain, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih di angka 87 dari 1.000, sehingga potensi peningkatan masih cenderung tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com