Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masa Lalu Sri Mulyani dan "Brankas" Rahasianya

Kompas.com - 14/08/2023, 16:14 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan kisah masa lalunya saat duduk di bangku kuliah dan jadi anak kos di Jakarta pada periode 1980-an.

Menurut Sri Mulyani, kondisi Indonesia saat itu sangat berbeda jauh dibandingkan saat ini, termasuk dalam hal layanan jasa keuangan.

Saat ini kata dia, generasi muda jauh lebih mudah mengakses berbagai layanan keuangan dengan kehadiran teknologi digital. Hal itu berbeda dengan dirinya dulu ketika masih jadi anak kos.

Ia menceritakan pengalamannya ketika masih kuliah di Universitas Indonesia (UI), tepatnya di kampus yang berada di Salemba, Jakarta Pusat. Saat itu, dirinya perlu mendatangi kantor Pos Indonesia untuk mengambil uang saku yang dikirimkan orang tuanya.

Baca juga: Literasi Investasi, Sri Mulyani: Orang yang Mau Ambil Uang, Pasti Cerita yang Bagus-bagus...

"Saya mahasiswa kos-kosan, uang sakunya dari orang tua hanya Rp 15.000 per bulan dari Kantor Pos bukan ditransfer seperti mobile banking," kata dia dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan, Senin (14/8/2023).

Brankas rahasia

Namun masih terbatasnya layanan jasa keuangan saat itu membuat uang saku Sri Mulyani tidak disimpan di rekening bank.

Alhasil perempuan yang kerap disapa Ani itu mengandalkan "brankas" rahasia agar uangnya tetap aman. Tempat menyimpan uang yang dimaksud yakni di bawah koran yang sengaja ditempel di lemari baju.

"Di UI itu ada kantor Pos di depan Salemba, saya ngambil dapet Rp 15.000 enggak saya masukan ke tabungan. Saya masukan di lemari, di bawah leman koran tempat baju saya," kata dia.

Menurut mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu, saat itu transaksi masih dilakukan secara fisik. Hal ini juga yang membuat masyarakat dulu bergantung dengan uang fisik.

Baca juga: Jawab Kritikan Faisal Basri soal Hilirisasi Nikel, Stafsus Sri Mulyani: Anda Keliru!

Hal itu sangat berbeda dengan kondisi saat ini karena sebagian transaksi sudah dilakukan secara digital. Dengan demikian, kalangan muda tidak perlu menyimpan uang fisik.

"Anda menggunakan transfer to transfer enggak lihat uang fisiknya, everything is mobile. Jadi mungkin enggak tahu juga dapet transfer berapa, habis enggak tahu berapa," tuturnya.

Dengan melihat adanya perkembangan tersebut, Sri Mulyani mendorong kalangan muda untuk mengetahui dan mempelajari layanan keuangan terkini. Dengan demikian, kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan dapat diminimalisasi.

"Jangan sampai mereka yang sudah inklusif kemudian masuk kegiatan keuangan yang kemudian merugikan dirinya sendiri karena tidak literate atau tidak paham aspek-aspek investasi," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani Klaim Penarikan Utang Baru Turun Tajam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Whats New
Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

Whats New
Strategi 'Turnaround' Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Strategi "Turnaround" Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Whats New
Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Whats New
Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Whats New
Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com