Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 15.350 Per Dollar AS

Kompas.com - 15/08/2023, 09:57 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (15/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 6.906,3 atau turun 3,8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.910,17.

Sebanyak 208 saham melaju di zona hijau dan 136 saham di zona merah. Sedangkan 243 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 511,03 miliar dengan volume 1,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat. Penguatan ditopang oleh indikasi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, dimana daya beli masyarakat mulai menggeliat.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.871 – 6.972. Ombak masih tinggi, hati hati, amat dan cermati,” kata Maximilianus.

Pasar saham Asia pagi ini juga bergerak mixed. Nikkei Jepang naik 0,67 persen (213,1 poin) pada level 32.273,1, dan Strait Times bertambah 0,24 persen atau 7,8 poin di posisi 3.255,57. Sementara itu, Indeks Komposit Shanghai China melemah 0,08 persen (2,4 poin) di posisi 3.176,02, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1,03 persen (192,4 poin) ke posisi 18.581,09.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah berada pada level Rp 15.351 per dollar AS, atau turun 36 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.315 per dollar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah berpeluang terjadi hari ini. Adapun sentimen yang membayangi rupiah hari ini, rilis Producer Price Index (PPI) AS dimana harga produsen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli.

Sentimen ini mendorong minat investor terhadap dollar AS. Tapi di sisi lain, angka tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed masih dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut ketika pertemuan berikutnya pada bulan September.

“Pasar masih secara luas berharap bank sentral AS dapat mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya. Pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah cenderung fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah direntang Rp 15.300 hingga Rp 15.380,” kata Ibrahim.

Namun, secara bersamaan Bank Indonesia (BI) mengintervensi pasar spot dan pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) untuk mencegah volatilitas tinggi pada mata uang rupiah. Langkah ini dilakukan setelah kurs rupiah menyentuh level terendah sejak akhir Maret 2023 yaitu Rp 15.335 per dollar AS.

Baca juga: Saham Teknologi Rebound, Wall Street Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com