Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang RI Surplus 39 Bulan Berturut-turut

Kompas.com - 15/08/2023, 11:56 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik melaporkan neraca perdagangan RI kembali mencatatkan surplus pada Juli 2023. Ini menjadi surplus ke-39 secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus neraca dagang mencapai 1,31 miliar dollar AS pada Juli 2023. Nilai surplus ini merosot 2,14 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan terkoreksi 2,82 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Pada Juli 2023, neraca perdagangan barang kembali mencatat surplus sebesar 1,31 miliar dollar AS dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencetak surplus selama 39 bulan berturut-turut," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Pemerintah Masih Blokir Layanan Ekspor 90 Perusahaan

Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor sebesar 20,88 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 19,57 miliar dollar AS. Keduanya tercatat mengalami penurunan secara tahunan.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, surplus neraca dagang RI masih ditopang oleh surplus komoditas non migas. Tercatat komoditas non migas mengalami surplus sebesar 3,22 miliar dollar AS.

"Dengan komoditas penyumbang surplusnya adalah bahan bakar mineral, lemak minyak hewan nabati, serta barang besi dan baja," kata Amalia.

Baca juga: Siapa Bilang Ekspor secara Eceran Tidak Bisa? Pengusaha Buket Bunga Asal Surakarta Beberkan Rahasianya

Sementara itu, neraca dagang komoditas migas kembali mengalami defisit, yakni sebesar 1,91 juta dollar AS. Defisit ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya, namun menyusut dari periode yang sama tahun lalu.

"Komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak," ucap Amalia.

Adapun secara kumulatif, sejak awal tahun hingga Juli 2023 nilai surplus neraca dagang Indonesia sebesar 21,24 miliar dollar AS. Nilai ini turun 7,88 miliar dollar AS dari periode yang sama tahun lalu sebesar 29,12 miliar dollar AS.

Baca juga: Menkop: Tarif Bea Masuk Barang Impor Rendah, Produk UMKM Sulit Bersaing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com