Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi China Melemah, Negara ASEAN Lirik Potensi kerja Sama dengan India

Kompas.com - 21/08/2023, 19:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN akan membahas perkembangan perekonomian China yang tengah melemah. Pada saat bersamaan, para petinggi negara itu juga akan membahas potensi penguatan kerja sama dengan negara besar Asia lainnya, India.

Pembahasan-pembahasan itu akan dilakukan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) kedua di Jakarta pekan ini. Dalam gelaran acara tersebut, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan membahas perkembangan dinamika global dan bagaimana cara mengatasinya.

"Jadi bukan perlambatan China, tapi lebih kepada kitanya mau ngapain, setelah itu jadi biasanya lebih ke statement economic global seperti apa," ujar Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia Iss Savitri, dalam Media Briefing, di Jakarta, Senin (21/8/2023).

Baca juga: BI Beberkan Progres Kerja Sama Transaksi Tanpa Dollar AS dengan Negara ASEAN

Lebih lanjut Iss bilang, selama ini China memang menjadi mitra dagang utama negara ASEAN. Hal ini terefleksikan dari besarnya porsi transaksi ekspor-impor Negeri Tirai Bambu dengan masing-masing negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Akan tetapi, di tengah indikasi perlemahan ekonomi Negeri Tirai Bambu, ASEAN mulai melirik mitra dagang potensial lainnya. India sebagai negara perekonomian besar yang sedang berada dalam tren pertumbuhan ekonomi pesat menjadi salah satu opsi utama.

"Biasakan kita anchoring ke China, ini China seperti ini, terus kita juga melihat India lagi potensi. Jadi akan kita bahas bagaimana itu memengaruhi prospek dan challenges di regional di ASEAN dengan memanfaatkan dinamika di China dan India," tutur Iss.

Baca juga: Utang Pemerintah Bengkak Rp 7.855 Triliun, Kata Jokowi Rasionya Paling Rendah di ASEAN

Selain itu, Iss mengungkapkan, India dan China memang dibahas oleh para otoritas fiskal dan moneter negara-negara ASEAN, sebab memiliki keterhubungan yang besar dengan negara-negara kawasan.

"Kita sudah minta IMF, AMRO (ASEAN +3 Macroeconomic Research Office) ada kajiannya enggak agar kita bisa bahas dan menjadi diskusi para gubernur dan menteru keuangan," ucapnya.

Baca juga: OJK Buka Opsi Wajibkan Influencer Keuangan Punya Lisensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com