Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Bergerak Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Kompas.com - 24/08/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (24/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.18 WIB, IHSG berada pada level 6.933,48 atau naik 12 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.921,41.

Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 181 saham di zona merah. Sedangkan 214 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: Menanti Arah Suku Bunga BI, Simak Analisis IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini pasar menanti arah kebijakan moneter dari Bank Indonesia sehubungan dengan suku bunga acuannya yang akan rilis hari ini.

“Keputusahan Bank Indonesia (BI) terhadap suku bunga acuan tentunya sebagai upaya menjaga stabilitas moneter dalam negeri. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.889–6.977. Hati hati, potensi koreksi masih mengintai,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 1,3 persen (233,4 poin) ke posisi 18.079,36, Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,26 persen (8,1 poin) di posisi 3.086,51, Nikkei Jepang bertambah 0,5 persen (166,7 poin) pada level 32.177,1, dan Strait Times naik 0,41 persen atau 13,1 poin di posisi 3.187,3.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik 1 Persen, Tertinggi dalam Dua Minggu

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah berada pada level Rp 15.260 per dollar AS, atau naik 35 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.285 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh sentimen pasar terhadap aset berisiko yang terlihat cukup positif dengan penguatan indeks saham Asia di awal sesi pagi ini.

“Rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS, selain indeks saham Asia yang menguat, data PMI AS yang dirilis semalam, baik sektor jasa dan manufaktur yang menunjukkan hasil di bawah ekspektasi pasar memicu pelemahan dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, penguatan rupiah masih rentan karena ekspektasi soal kebijakan suku bunga AS masih berubah-ubah berdasarkan data ekonomi AS. Hal ini diperkeruh oleh pelambatan ekonomi China, serta mulai defisitnya neraca transaksi berjalan (current account) Indonesia di kuartal II-2023.

Sementara itu, investor juga masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Dia menilain, hasil rapat BI tidak akan mempengaruhi rupiah, karena BI berpotensi mempertahankan kebijakan moneternya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.250 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.330 per dollar AS.

Baca juga: Menanti Arah Suku Bunga BI, Simak Analisis IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com