Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Menguat Tembus 6.920, Rupiah Naik Tipis

Kompas.com - 28/08/2023, 09:51 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (28/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.33 WIB, IHSG berada pada level 6.921,55 atau naik 26,11 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.895,44.

Sebanyak 259 saham melaju di zona hijau dan 177 saham di zona merah. Sedangkan 220 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 5,9 miliar saham.

Baca juga: Masih Bearish, Mampukah IHSG Menguat Hari Ini?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi oleh hasil pidato Ketua The Fed Jerome Powel akhir pekan lalu.

Dia bilang, The Fed akan menilai seberapa bagus kemajuan yang sudah terjadi hingga saat ini, dan memutuskan apakah akan melakukan pengetatan lebih lanjut atau hanya mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini.

“Obligasi akan bergerak terbatas, dan IHSG mungkin akan cukup semringah pekan ini. “Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.866 – 6.936,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 1,9 persen (343,81 poin) ke posisi 18.300,19, Indeks Komposit Shanghai China menguat 2,39 persen (73,3 poin) di posisi 3.137,4 , Nikkei Jepang bertambah 1,67 persen (527,79 poin) pada level 32.152,1, dan Strait Times naik 1,2 persen atau 38,32 poin di posisi 3.228,2.

Baca juga: Laba Bersih Emiten Tambang Boy Thohir Susut Jadi Rp 13,3 Triliun pada Semester I-2023

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 15.293 per dollar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.295 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah pagi ini terjadi karena sentimen positif pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di pertemuan Jackson Hole pada akhir pekan kemarin.

“Rupiah berpeluang menguat pagi ini. Minat pasar terhadap aset berisiko meningkat usai Powell mengatakan bahwa pertumbuhan perekonomian tidak menurun seperti yang diperkirakan sebelumnya,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Namun demikina, penguatan rupiah cenderung tertekan karena pertumbuhan ekonomi AS yang cepat akan mendorong kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menahan inflasi. Sementara itu, indeks saham Asia bergerak di zona hijau, yang bisa diartikan sentimen terhadap risiko sedang bagus.

Ariston menyebut, saat ini pasar masih mewaspadai isu kenaikan suku bunga AS ini dan pelambatan ekonomi China sehingga mungkin penguatan rupiah tidak terlalu tinggi. Dia memperkirakan, rupiah ahri ini bisa menguat ke arah Rp 15.250 per dollar AS sampai dengan Rp 15.230 per dollar AS. Adapun potensi resisten di kisaran Rp 15.330 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Akhiri Pekan Turun Tipis, Rupiah Melemah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com