Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Rugi, Emiten Bong Chandra Bakal Lakukan Akuisisi untuk Dorong Kinerja

Kompas.com - 07/08/2023, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Multi Garam Utama (FOLK), perusahaan holding yang berfokus pada dua industri utama, mencakup new media dan consumer berencana melakukan akuisisi sebagai salah satu upaya membalikkan rugi menjadi laba.

Mengutip prospektus FOLK, perseroan mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,7 miliar pada kuartal I-2023. Nilai tersebut berbanding terbalik dengan periode yang sama pada 2022, yang mencatatkan laba sebesar Rp 1,1 miliar. Secara full year 2022, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 5 miliar.

“(Akuisisi), semua kan tergantung cash flow kita. Kalau dilihat Januari – Maret memang kita masih rugi. Tapi kalau dilihat dari tahun lalu, secara full year, kita laba,” kata Direktur Utama FOLK Danny Sutradewa, di Jakarta Senin (7/8/2023).

Baca juga: Baru Melantai di BEI, Cek Pergerakan Saham HBAT dan FOLK

Menurut Danny, ada beberapa faktor yang menyebabkan rugi periode kuartal I-2023, di antaranya penjualan yang mengalami penurunan. Hal ini dinilai merupakan hal yang lumrah, karena kenaikan penjualan umumnya bergantung pada promo dan event.

“Kalau dilihat, (penjulan) konsumer brand itu selalu bergantung pada liburan, hari besar, dan promo-promo lain. Saat promo, bahkan kita rela merogoh kocek lebih dalam untuk spend uang, baik di kosmetik maupun fashion,” kata dia.

Danny mengatakan, target akuisisi masih didiskusikan secara internal, serta melihat cash flow perusahaan. Adapun dana IPO yang diperoleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan cash flow, yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan perusahaan.

Baca juga: Simak 10 Saham Paling Cuan dan Boncos Pekan Ini

Sebagai informasi hari ini perseroan resmi mencatatkan sahamnya di BEI, dengan nilai IPO Rp 57 miliar.

“Dana IPO tidak ada untuk membayar utang. Sepenuhnya untuk pengembangan perseroan. Kita almost zero debt company, dan kita tidak ada utang ke bank, dan seluruh dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan porsi saham kita di perusahaan (anak),” kata dia.

“Akuisisi adalah salah satu growth engine kita, tapi bukan akuisisi brand baru, melainkan menambah kepemilikan kita di existing company kita yang nilai sahamnya masih minoritas,” tambah dia.

Baca juga: Daftar Lima Saham LQ45 yang Paling Cuan dalam Sepekan

Komisaris Utama FOLK Bong Chandra mengatakan, setelah IPO yang dilakukan pada hari ini, FOLK memiliki strategi untuk meningkatkan kinerja, mulai dari akuisisi hingga mendorong anak usaha untuk melakukan IPO.

“Tiga growth engine FOLK, pertama mendorong pertumbuhan anak usaha mulai dari sales dan pendapatannya. Kedua, melakukan aksi korporasi dengan perusahaan yang mampu mendukung kinerja kedepannya, dan ketiga melakukan corporate action dalam bentuk listing sendiri di IDX, sehingga porsi kita bertambah besar,” ujar Chandra.

“Kita fokuskan untuk akuisisi yang sudah ada di pipeline ke depannya, tapi itu nanti, tetap pantau saja,” sambung dia.

Baca juga: 6 Calon Emiten Ini Bakal Catatkan Saham di BEI Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com