Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos MIND ID Sebut Pengembangan Investasi Vale Rendah

Kompas.com - 30/08/2023, 06:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Mining Industry Indonesia atau MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, bahwa pengembangan dan pengembalian investasi di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) rendah.

Ia menuturkan, dalam kontrak karya (KK) tahun 1968, Vale Indonesia yang saat itu bernama PT International Nickel Indonesia atau Inco mengelola area tambang seluas 6,6 juta hektar.

Wilayah pengelolaan itu sudah beberapa kali mengalami pelepasan atau relinquishment.

Baca juga: Bos MIND ID Nilai Vale Tak Serius Investasi di RI

"Ini sudah mengalami beberapa kali proses pelepasan menjadi 218.000-an hektar pada saat kontrak karya 1996," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/8/2023).

Pada 2014, dilakukan amandemen atau perubahan kontrak karya sehingga terjadi pelepasan wilayah pengelolaan menjadi seluas 118.435 hektar. Kemudian pada 2017 terjadi pelepasan kembali sehingga Vale Indonesia mengelola wilayah seluas 118.017 hektar.

Namun, kata Hendi, dari luas area tambang yang dikelola tersebut, Vale Indonesia baru memanfaatkan sekitar 6-7 persen, atau sekitar 7.000-8.000 hektar dari ruang lingkup yang diberikan dalam kontrak karya.

Baca juga: Divestasi Saham Vale, MIND ID Minta Perjanjian Khusus Diubah

Produksi Vale Indonesia pun masih minim yakni 70.000-80.000 ton nikel per tahun. Padahal per Desember 2021 tercatat memiliki sumber daya sebesar 3 juta ton dan cadangan 60 juta ton.

"Jadi kami melihat dari sejarah pengembangan memang terlihat, baik waktu masih ditangani Inco atau Vale, pengembangannya sangat rendah," kata Hendi.

"Ini menandai entah apakah kurang komitmen terhadap pengembangan? Tapi penciptaan nilai, itu kami nilai lambat dilakukan," lanjutnya.

Baca juga: Soal Divestasi Saham Vale, MIND ID Tegaskan Ingin Jadi Pengendali

Dia mengungkapkan, rendahnya penciptaan nilai investasi MIND ID di Vale Indonesia tercermin dari tak adanya setoran dividen sepanjang 2020-2022.

Hendi menyebut, MIND ID berinvestasi sebesar 372 juta dollar AS ke Vale Indonesia pada 2019-2020. Namun holding BUMN pertambangan ini baru menerima setoran dividen sebesar 30 juta dollar AS atau setara Rp 301,61 miliar.

"Jadi sempat ada berapa tahun dari 2020 sampai 2022 tidak ada dividen. Jadi kami juga mencatat rendahnya pengembalian investasi yang telah ditanamkan di Vale Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Mau Caplok Saham Vale, Bos MIND ID Tegaskan Ingin Jadi Pengendali

Sebagai informasi, saat ini komposisi pemegang saham Vale Indonesia atau INCO terdiri dari 43,79 persen milik Vale Canada Limited, yang juga sebagai pengendali. Lalu 15,03 persen milik Sumitomo Metal Mining, dan 0,54 persen milik Vale Japan Ltd.

Sementara itu, sebesar 20 persen saham dimiliki MIND ID, dan sekitar 21,18 persen menjadi saham publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini INCO pun dalam proses divestasi saham lanjutan untuk memenuhi syarat perpanjangan kontrak karya yang akan berakhir di 28 Desember 2025, yakni minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Baca juga: MIND ID Disebut Sulit Dapatkan 51 Persen Saham Vale Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com