JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK), terus melakukan penetrasi pasar ke luar negeri. Selain Malaysia, China, Thailand, dan Vietnam, MARK juga menjamah pasar Amerika Serikat (AS).
“Masuknya pesanan cetakan molding MARK ke AS menjadi proyektor yang baik, mengingat AS merupakan konsumen sarung tangan terbesar di dunia," ujar Direktur Utama Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh dalam siaran persnya, Rabu (8/30/2023).
"Hampir 37 persen produksi sarung tangan global di serap oleh Amerika utara dan hal ini juga semakin membuktikan bahwa produk hand molding kami semakin diakui oleh standar internasional," sambungnya.
Baca juga: Bos MIND ID Nilai Vale Tak Serius Investasi di RI
Pada 2021 dan 2022, terjadi lonjakan permintaan sarung tangan dunia. Akibatnya industri manufaktur sarung tangan menggenjot produksinya sehingga mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.
Sementara pada 2023, seiring sudah memasuki masa endemi, pertumbuhan permintaan cetakan sarung tangan kembali ke level normal.
Adapun pada semester I-2023, MARK membukukan pendapatan sebesar Rp 262,6 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 64,5 miliar
Baca juga: Sederet Faktor yang Bakal Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Total biaya umum dan administrasi turun sebesar 13 persen dibandingkan kuartal sebelumnya atau sebesar Rp 14,5 miliar menjadi Rp 12,6 miliar.
Adapun penjualan MARK pada semester I-2023 lebih tinggi dibandingkan semester I-2020 sebesar 36,3 perse dari Rp 192,6 miliar menjadi Rp 262,6 miliar .
Memasuki semester II-2023, MARK menerapkan stategi efisinesi perseroan dan mendorong penjulan cetakan sarung tangan ke berbagai negara.
Baca juga: Ini Penyebab Waktu Tempuh dan Kedatangan LRT Jabodebek Masih Lama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.