Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Apakah Suku Bunga Acuan BI Sudah Mencapai Puncak dan Kapan Akan Turun?

Kompas.com - 31/08/2023, 11:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUKU bunga acuan kebijakan Bank Indonesia (BI) atau BI Seven Day Repo Rate (BI7DRR) telah ditahan oleh BI pada tingkat atau level 5,75 persen selama tujuh bulan sejak Mei sampai Agustus 2023.

Apakah sudah puncaknya?

Ada dua pertanyaan yang selalu diajukan kepada penulis tentang hal ini. Pertama, apakah level BI7DRR 5,75 persen tersebut sudah merupakan puncak tertinggi suku bunga acuan BI minimal sampai akhir 2023?

Terhadap pertanyaan ini, penulis memberi jawaban "ya". Artinya, BI7DRR 5,75 persen sudah merupakan suku bunga puncak sampai akhir 2023.

Hal ini dapat dilihat dari tetap dipertahankannya BI7DRR pada tingkat 5,75 persen selama tujuh bulan berturut-turut.

Argumen lainnya adalah tidak ada urgensi atau alasan yang cukup kuat untuk menaikkan BI7DRR.

Dari sisi domestik atau dalam negeri seperti yang sudah dijelaskan oleh siaran pers BI hasil Rapat Dewan Gubernur BI 23 dan 24 Agustus 2023, adalah tingkat inflasi terus menurun dan diperkirakan berlanjut sampai akhir 2023.

Tingkat inflasi tersebut sudah berada pada rentang yang selama ini ditetapkan BI, yaitu 3 plus minus 1 persen. Bahkan prediksi tahun 2024, inflasi akan lebih rendah, yaitu 2,5 persen.

Faktor lain adalah nilai tukar rupiah yang mulai berada di tingkat wajar dan stabil serta mengalami depresiasi yang relatif lebih rendah dibanding mata uang negara lain seperti Peso Filipina dan Baht Thailand.

Pada sisi eksternal, meskipun gejolak ekonomi global masih terjadi terutama akibat perang Rusia-Ukraina yang sampai sekarang belum selesai serta masih tingginya inflasi dan angka pengangguran di negara-negara maju terutama AS, namun Bank Sentral AS tampaknya sudah mulai mengurangi agresitivitasnya untuk menaikkan suku bunga cuan AS atau Fed Rate.

Fed Rate mungkin akan naik lagi, tetapi tidak akan sesering dan setinggi masa lalu.

Pada sisi perbandingan antara Indonesia dan AS, selisih suku bunga acuan dan inflasi di Indonesia sudah cukup lebar dibanding selisih Fed Rate dan Inflasi di AS.

Dengan demikian, BI7DRR tidak perlu dinaikkan lagi untuk menahan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Kapan turun?

Pertanyaan kedua yang lebih sulit dijawab adalah, apakah mungkin BI7DRR turun dan kapan turun?

Pertanyaan ini muncul dari kalangan dunia usaha karena bagi dunia usaha yang sebagian besar modalnya dibiayai dari modal pinjaman tentu suku bunga yang lebih rendah akan lebih diinginkan.

Secara bergurau, biasanya penulis menjawab, kalau itu hanya Dewan Gubernur BI dan Tuhan yang tahu.

Namun dari tren penurunan inflasi dan nilai tukar rupiah yang wajar dan stabil serta kondisi ekonomi global, meski masih tidak pasti tetapi masih dalam rentang tidak membahayakan, maka ada kemungkinan BI7DRR akan diturunkan menjelang akhir 2023 ini.

Hal ini dilakukan untuk memberi angin segar bagi perekonomian. Tentu dengan catatan situasi dan kondisi perekonomian, baik Indonesia dan Global, tidak berubah secara ekstrem. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com