JAKARTA, KOMPAS.com - Memeringati Hari Hiu Paus internasional, dibentuk program konservasi hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Papua Barat dalam rangka mewujudkan kelestarian hiu paus.
Kerja sama ini merupakan komitmen antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) bersama dengan CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation (PF) dan PT Pertamina International Shipping (PIS). Kerja sama tersebut diteken pada 30 Agustus 2023 lalu.
"Pertamina serius mendukung keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya megafauna hiu paus yang terancam punah. Program ini adalah bagian dari TJSL PIS yaitu program keberlanjutan ekosistem laut, literasi kelautan dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” jelas Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus, melalui keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Inspirasi Maju Gorontalo dari Hiu Paus
Menurut dia, konservasi hiu paus tidak bisa berdiri sendiri, sehingga program juga diperkuat dengan pengembangan pusat penelitian yang handal dan pemulihan ekosistem laut melalui penanaman mangrove.
Inisiatif ini diharapkan menjadi model kerja sama yang berhasil dalam pelestarian lingkungan dan konservasi hayati, serta mendukung kontribusi Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin 13 (penangangan perubahan iklim) dan poin 14 (ekosistem lautan).
Baca juga: Langkah Membumi, Cara Blibli Ikut Konservasi Alam hingga Berdayakan Perempuan Marjinal
Presiden Director Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menambahkan, kolaborasi dengan PIS ini merupakan salah satu langkah awal untuk menjawab tantangan pengembangan energi yang mendukung upaya dekarbonasi atau Net Zero Emission (NZE), dan pelestarian di ekosistem maritim Indonesia.
“Kerja sama ini menjadi kelanjutan dari program lingkungan ikonik kami, harapannya usaha bersama ini akan menjadi model kerja sama yang berhasil dalam pelestarian lingkungan dan konservasi hayati, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberlanjutan alam Indonesia dan dunia,” kata Agus.
Sementara Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Supartono berharap, kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor publik dan swasta dapat bersinergi dalam menjaga warisan alam.
Sebagai informasi, Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih secara administratif terletak di dua wilayah yaitu Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih memiliki luas 1.453.500 hektar dan merupakan taman nasional laut terluas d Indonesia.
Sekitar 80 persen luas Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih terletak di Kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki keanekaragaman ekosistem mulai dari ekosistem troposi daratan, ekosistem mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang.
Terdapat kurang lebih 200 jenis karang di Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang tediri dari 67 genus dan sub genus jenis karang Scleractinia. Jenis mamalia di Taman Nasional Teluk Cenderawasih terbadi dua yaitu mamalia laut.
Mamalia laut seperti lumba-lumba, paus biru, dan duyung sedangkan mamalia darat contohnya kuskus, kalong, babi hutan, dan rusa timor. Taman Nasional Teluk Cenderawasih juga terkenal dengan spesies penyunya. Beberapa lokasi di taman nasional ini menjadi tempat penyu bertelur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.