Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, RI Punya Peran Penting

Kompas.com - 03/09/2023, 07:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara anggota ASEAN tengah berupaya merespons isu perubahan lingkungan. Di tengah upaya tersebut, negara ASEAN tetap memperhatikan ketahanan energi di masing-masing negara.

Untuk memfasilitasi hal-hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ASEAN harus mampu memperkuat ekonomi berkelanjutan. Salah satunya melalui elektrifikasi transportasi dan penggunaan energi terbarukan.

ASEAN dinilai mampu mengembangkan ekosistem kendaraan listrik pada kancah global. Airlangga bilang, ASEAN memiliki potensi pengembangan kendaraan listrik dengan perkiraan pasar sebesar 2,7 miliar dollar AS pada 2027.

Baca juga: Mitsubishi Tambah Investasi Rp 5,7 Triliun di RI, Siap Produksi Mobil Listrik

"Pengembangan kendaraan listrik mempunyai peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN," tutur dia dalam ASEAN Climate Forum 2023, Sabtu (2/9/2023).

Lebih lanjut Airlangga bilang, dalam rangka mendorong pengembangan kendaraan listrik di kawasan, negara-negara anggota ASEAN telah sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dalam rantai pasokan dunia, dengan menekankan pada industri hilirisasi.

Salah satu wujud konkret upaya tersebut telah ditunjukkan dengan disepakatinya perjanjian kerja sama yang tertuang dalam ASEAN Leaders' Declaration on Developing Regional Electric Vehicle (EV) Ecosystem pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo.

Baca juga: Banyak Orang Beli Mobil Listrik Tujuan Awalnya agar Bebas Ganjil Genap

Kerja sama dan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik tersebut antara lain peningkatan infrastruktur dan pengisian daya dan menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk menarik investasi.

Adapun Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir, dengan target produksi sebanyak 600.000 unit mobil listrik dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun pada 2030. Dengan berbagai target tersebut, Indonesia diprediksi mampu membantu mengurangi emisi karbon hingga 3,8 juta ton.

"Penekanan pada pengembangan agenda keberlanjutan untuk memfasilitasi transformasi kawasan ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang ramah lingkungan selaras dengan visi ASEAN 2024," ucap Airlangga.

Baca juga: Bahlil: Investasi Asing ke Sektor Kendaraan Listrik Capai Rp 630 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com