Beban Bisnis Naik, Laba Bersih PGN Menyusut

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat laba bersih 145,32 juta dollar AS pada semester I-2023, atau turun 93 juta dollar AS dibandingkan laba di periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 242,96 juta dollar AS.

Dalam laporan keuangan PGN, Minggu (3/9/2023), penurunan laba bersih PGN ini terjadi akibat lonjakan pada beban bisnis dan operasional perusahaan.

Beban pokok pendapatan meningkat hampir 8 persen menjadi 1,41 miliar dollar AS dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,31 miliar dollar AS.

Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan yang hanya sebesar 2,5 persen dari 1,74 miliar dollar AS jadi 1,78 miliar dollar AS.

Baca juga: Kementerian ESDM Tolak Rencana PGN Naikkan Harga Gas Industri

Penurunan laba bersih membuat laba bersih per saham dasar PGN turun dari 0,01 dollar AS pada semester I-2022 menjadi 0,006 dollar AS per saham pada pertengahan 2023.

Di sisi lain, beban yang ditanggung PGN semakin dalam akibat program harga gas bumi tertentu yang dialokasikan kepada 7 sektor industri.

Dalam catatan laporan keuangan semester I-2023, PGN mencatat peningkatan biaya provisi untuk penyesuaian harga pembelian gas bumi tertentu (HGBT) menjadi sebesar 208,22 juta dollar AS .

Baca juga: Integrasikan Infrastruktur Gas Bumi, PGN Raih Potensi Industri dan Kelistrikkan di Batam

Jumlah itu melonjak 20 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 172,91 juta dollar AS.

Meningkatnya segala beban tersebut tidak mampu tertutupi meskipun PGN mencatatkan kenaikan pendapatan keuangan sebesar 36,73 juta dollar AS, atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 9,74 juta dollar AS.

Baca juga: Anak Usaha PGN, PT TGI Kelola 1.000 Km Jaringan Pipa Gas untuk Sumatera hingga Singapura