Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Khawatir Situasi Konflik, Indonesia Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Myanmar

Kompas.com - 06/09/2023, 08:08 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memutuskan untuk memperkuat transaksi dagang sejumlah komoditas dengan Myanmar. Langkah ini diambil meskipun kondisi Myanmar masih dilanda konflik internal.

Rencana penguatan kerja sama itu dilakukan oleh pengusaha masing-masing negara, dalam hal ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Kadin Myanmar yakni Union of Myanmar Federation of Chambers of Commerce and Industry (UMFCCI). Hal ini dibahas dalam pertemuan ASEAN Business Advisory Council Business Roundtable on Myanmar.

"Tadi kita baru selesai pertemuan antara Kadin dan UMFCCI jadi Kadin-nya Myanmar. Di sini lah kita membahas bagaimana bisa meningkatkan arus dagang dan investasi antara Indonesia dengan Myanmar, khususnya di 4 bidang," ujar Alternate Chair of ASEAN-BAC Bernardino Vega dalam konferensi pers, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Kata Bos IMF, Perekonomian ASEAN ibarat Titik Terang di Cakrawala yang Redup

Lebih lanjut Bernardino menjabarkan keempat bidang itu yakni pertanian, garmen, produk konsumen, dan energi. Keempat jenis komoditas itu dipilih dengan mempertimbangkan potensi masing-masing negara.

"Kita sepakat membentuk pokja, dan akan di-follow up dengan apa saja potensi-potensi yang bisa dikerjakan dengan pelaku usahanya," katanya.

Selain itu, Kadin Indonesia dan UMFCCI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) untuk meningkatkan arus dagang komoditas pertanian. Langkah ini diambil dengan melihat besarnya ekspor-impor komoditas pertanian antara kedua negara.

Kadin Indonesia mengaku tidak khawatir dengan situasi konflik yang masih berlangsung di Myanmar. Bernardino bilang, pihaknya beberapa waktu lalu sempat mengunjungi langsung Myanmar.

Baca juga: KTT ASEAN, PLN Siagakan Pengamanan Listrik 4 Lapis

"Kami menemukan komunitas bisnis yang dinamis dan semangat di sana," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal UMFCCI Khine Khine Nwe menyebutkan, Indonesia sudah menjadi salah satu mitra dagang komoditas pertanian utama Myanmar. Hal ini terefleksikan dari besarnya impor kebutuhuan pertanian dari Indonesia.

"Jadi kita sudah memiliki perdagangan bilateral yang sudah berjalan. Tapi masih perlu di tingkatkan salah satunya melalui kerja sama ini," ucapnya.

Baca juga: Menlu Retno Bedah Bukti Besarnya Potensi Ekonomi ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com