Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Jadi Presiden, Prabowo Setop Kekayaan RI Diobral Murah dalam Bentuk Gelondongan

Kompas.com - 10/09/2023, 06:48 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berjanji akan terus melakukan hilirisasi komoditas hasil tambang yang dikeruk dari bumi pertiwi.

Dalam pidato politik saat Konsolidasi Pemenangan Partai Bulan Bintang di Padang, Prabowo mengaku tidak rela kekayaan alam Indonesia dijual murah dalam bentuk gelondongan.

Kita tidak akan mengizinkan kekayaan kita dijual murah ke luar negeri dalam bentuk gelondongan, dalam bentuk mentah. Kita tidak mau lagi," kata Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan Live YouTube Gerindra TV, pada Minggu (10/9/2023).

Mantan Danjen Kopassus ini berujar, Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan hasil tambang seperti nikel, tembaga, bauksit, emas, dan banyak lagi hasil tambang lainnya.

Baca juga: Cara Prabowo Berantas Korupsi Bila Jadi Presiden: Naikan Gaji PNS

Apabila diolah di dalam negeri, maka nilai tambang bisa naik berkali-kali lipat sehingga hilirisasi sangat menguntungkan bagi penerimaan negara dan menambah lapangan kerja.

Ia mencontohkan, minyak kelapa sawit dijual cukup murah di pasar ekspor. Namun apabila diolah jadi produk turunan, nilainya bahkan bisa bertambah 79 kali lipat.

Hal yang sama juga berlaku untuk komoditas perkebunan lainnya seperti karet getah pohon. Kemudian hilirisasi lainnya juga harus digenjot adalah pengolahan hasil perikanan.

"Karet kita punya. Kita ekspor juga dalam bentuk rubber. Kalau diolah 15 kali (lipat nilai tambahnya) bahkan bisa lebih. Ikan laut pun kalau kita olah masukin kaleng 18 kali (lipat nilai tambah). Udang kalau jadi bubuk kitosan 27 kali, dan sebagainya," beber Prabowo.

Baca juga: Prabowo Mau Gratiskan Makan Siang dan Susu Anak Sekolah Bila Terpilih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com