Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dirjen Perkebunan: Harmonisasi Perkuat Hilirisasi Perkebunan

Kompas.com - 10/09/2023, 11:54 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengapresiasi partisipasi seluruh pelaku usaha perkebunan pada kegiatan Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2023.

Andi mengatakan, Bunex 2023 merupakan salah satu pilar penting untuk menuju masyarakat yang lebih baik. Pasalnya, industri perkebunan menghadapi tantangan yang kompleks.

“Oleh karena itu, kami harus membuat standar yang baik untuk menghadapi krisis dan tantangan ke depan," ujar Andi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (10/9/2023).

Andi menjelaskan, standar yang harus segera diwujudkan meliputi praktik manajemen risiko, kepemimpinan yang terukur, teknologi informasi atau digitalisasi, serta manajemen untuk mengonsolidasikan semua kalangan dan kepentingan.

Baca juga: Di Bunex 2023, Kementan Nyatakan Telah Sediakan 9 Bantuan Sarpas

Selanjutnya, kemampuan merumuskan strategi, pengembangan produk baru, ketahanan organisasi, harmonisasi perbedaan, serta resiliensi keuangan organisasi.

“Gagasan dan inovasi dapat membuat industri perkebunan semakin maju, mandiri, modern. Oleh karena itu, para pelaku usaha perkebunan harus bisa menangkap peluang melalui Bunex,” tuturnya.

Andi optimistis dapat menguatkan harapan dan semangat untuk mewujudkan perkebunan jaya. Untuk mewujudkan hal ini, fondasi menjadi elemen penting yang dapat mengantarkan perkebunan Indonesia ke arah yang lebih baik

Baca juga: Gelar BUNEX 2023, Kementan Perkuat Industri Kelapa Sawit sebagai Penunjang Ekonomi Indonesia

Ke depan, kata Andi, industri perkebunan Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan global. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak memajukan perkebunan Indonesia.

Menurutnya, Bunex merupakan salah satu wadah untuk menciptakan kemajuan atau prestasi perkebunan. Melalui ajang ini, para pelaku usaha bisa bekerja sama untuk saling menguntungkan.

“Harmonisasi pembangunan perkebunan telah berjalan dan terus bergerak maju untuk membangun perkebunan yang mandiri maju dan modern," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com