Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Business Matching di Bunex 2023 Tembus Rp 1,02 Triliun, Dirjen Perkebunan: Sawit Punya Peluang Bisnis Menjanjikan

Kompas.com - 10/09/2023, 11:05 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyelenggaraan Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2023 memasuki hari ketiga pada Sabtu (9/9/2023).

Salah satu rangkaian acara pada hari tersebut adalah Business Matching yang mengangkat tema “Penguatan Hilirisasi Perkebunan untuk Peningkatan Kemitraan dan Akses Pasar Perkebunan Berkelanjutan”.

Kegiatan itu dihadiri oleh duta besar dari sejumlah negara, seperti Filipina, Kamboja, Mesir, dan Kenya, serta perwakilan Kedutaan Besar Mesir, Belarus, Moldova, Portugal dan Mozambik.

Sejumlah mitra atau off taker perkebunan juga turut hadir pada acara tersebut. Beberapa di antaranya adalah perwakilan dari Caldera North America, Business Partner Caldera Coffee PT Barco, PT GWI, Garuda Asia Nusantara, PT Minamas Group, PT Eagle High Plantations, PT Madubaru, Lulu Hypermart, dan Accor Group.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan)  mengatakan, ini merupakan agenda Business Matching kedua dalam rangkaian Bunex 2023 yang mengusung konsep buyers meet sellers.

“Agenda itu mempertemukan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang perkebunan dengan off taker guna meningkatkan akses pasar UMKM serta memberikan pilihan-pilihan produk perkebunan yang bernilai tambah tinggi dan berkualitas baik,” jelas Andi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/9/2023).

Baca juga: Di Bunex 2023, Kementan Nyatakan Telah Sediakan 9 Bantuan Sarpas

Pada kegiatan tersebut, lanjut Andi, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) para UMKM binaan perkebunan dengan offtaker untuk produk kopi, kopra, kakao, serta briket arang kelapa dengan tujuan ekspor ke Kanada, Portugal, Jerman, Timur Tengah, dan pasar domestik.

Salah satu MoU yang disepakati memuat kerja sama antara UMKM binaan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan, yaitu Caldera Coffee, dengan Next Trader yang berlokasi di Lisbon, Portugal. Kesepakatan itu terkait penjualan biji kopi arabika dan robusta ke Eropa senilai Rp 615 miliar per tahun.

Kemudian ada pula MoU antara Legenda Java Sugar dengan PT Barco untuk penjualan kopra sebesar Rp 96 miliar, kerja sama terkait kakao olahan dengan PT GWI sebesar Rp 14,4 miliar, dan Garuda Asia Nusantara sebesar Rp 8,4 miliar per tahun.

Business Matching di Bunex 2023 mempertemukan UMKM dan offtaker industri perkebunan sawit internasional.Kementan Business Matching di Bunex 2023 mempertemukan UMKM dan offtaker industri perkebunan sawit internasional.

Selanjutnya, MoU antara Tom Cococha Indonesia serta Tom Cococha GMGH Jerman untuk penjualan arang briket kelapa ke pasar Jerman dan Timur Tengah dengan nilai Rp 292 miliar.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 20.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 20.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com