Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Cerita Syafiun Najib, Bangun Bisnis Rumahan setelah Di-PHK hingga Bisa Tembus Pasar Dunia dengan Shopee

Kompas.com - 14/09/2023, 17:15 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Syafiun Najib (25) harus menelan pahit karena mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Covid-19. Meski begitu, ia tidak berkecil dan larut dalam kesedihan.

Ia pun memutuskan menjual produk dekorasi dinding berupa kaligrafi agar bisa memiliki penghasilan selama pandemi. Ia memilih Shopee sebagai platform berjualan online karena pelanggannya di Instagram selalu meminta ketersediaan bertransaksi melalui Shopee. Dari situ, ia membuka toko Dipajang.id di Shopee.

Syaiful menambahkan, dirinya merasakan banyak kemudahan dan keuntungan saat berjualan online melalui Shopee. Bahkan, ia tak menyangka bahwa produk kaligrafinya bisa dipasarkan hingga ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia.

Tak hanya itu, Syaiful pun mengaku sangat terbantu dengan sistem pengembalian dan penukaran barang yang dihadirkan pada Shopee. Baginya, hal tersebut sangat bermanfaat karena membantu meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus mendongkrak penjualan produknya.

Baca juga: Cerita Mantan Kernet Angkot Asal Bandung yang Sukses Jadi Pebisnis di Shopee

Pria asal Pati, Jawa Tengah, itu melanjutkan, sejak bergabung dengan Shopee, ia dapat merasakan banyak manfaat yang mampu membuat bisnisnya berkembang secara pesat.

Apalagi, bisnis home-decor berbasis kayu mulai digemari oleh banyak orang saat pandemi berlangsung.

“Alhamdulillah, setelah memutuskan untuk jualan di Shopee, pendapatan toko Dipajang.id meningkat hingga 16 kali lipat jika dibandingkan saat berjualan di media sosial saja. Saya pun tak menyangka produk Dipajang.id bisa sampai ke Malaysia dan Singapura. Tidak terpikir bisa ekspor semudah ini. Tinggal produksi seperti biasa dan dikirim ke Gudang Shopee di Semarang,” jelas Syafiun.

Shopee, lanjut Syaiful, tidak hanya menjadi tempat berjualan, tetapi juga tempat berinvestasi dan pengembangan keterampilan penjual.

Syaiful menjelaskan, saat mengalami kendala seputar bisnis, ia kerap menghubungi Bimbel Shopee untuk mencari jalan keluar.

"Ada Bimbel Shopee yang sering jadi tempat diskusi dan membantu saya dalam mengoptimalkan toko. Dari situ, saya jadi tahu kalau ada Pusat Bantuan Penjual 24 jam Shopee yang bisa saya tanyakan kapan saja. Paling lengkap dan oke," kata Syaiful.

Adaptasi penting bagi UMKM

Di tengah kondisi ekonomi global yang menantang seperti saat ini, Syaiful berpesan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mau beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kepada para pelaku UMKM yang telah bergabung dalam ekosistem Shopee, Syaiful juga mengingatkan untuk bisa dengan cermat dalam memanfaatkan fitur dan program yang dapat mengoptimalkan operasional bisnisnya, seperti Garansi Shopee.

Tak hanya itu, para UMKM juga diminta lebih tanggap dalam merespons permintaan return dan refund produk yang diajukan pelanggan. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap bisnis yang dijalankan oleh para pelaku UMKM.

Ia sendiri mengaku selalu tekun menjalankan strategi pemasaran melalui ekosistem digital yang disediakan Shopee. Ia juga memprioritaskan pelanggan dalam membangun bisnis.

Alhasil, Dipajang.id dapat berkembang dan menerima 600 pesanan tiap bulan dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah. Pesanannya meningkat hingga tiga kali lipat saat Shopee menjalankan kampanye tematik.

Baca juga: Ini Kisah 2 UMKM yang Berhasil Tingkatkan Omzet dan Masuk Pasar Ekspor

Syaiful pun kini telah memiliki gudang sendiri dan mempekerjakan empat orang karyawan.

“Saya ingin terus berkembang agar bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar,” terang Syaiful. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com