Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INKA Ajukan PMN 2024 Rp 1 Triliun untuk Tingkatkan Kapasitas Pabrik

Kompas.com - 20/09/2023, 13:29 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) 2024 sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengatakan, usulan PNM 2024 itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik INKA di Madiun dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebab, dia menyebut INKA memiliki potensi pasar yang besar namun sayangnya kapasitas produksi pabrik INKA di Madiun sudah hampir penuh sedangkan pabrik di Banyuwangi saat ini belum beroperasi penuh.

"Untuk PMN yang kami ajukan untuk peningkatan kapasitas baik Madiun maupun Banyuwangi," ujarnya setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Kemenkeu Sebut InJourney Perlu PMN Rp 1,01 Triliun, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, dengan PMN 2024 kapasitas produksi pabrik INKA bisa meningkat hingga dua kali lipatnya. Saat ini kapasitas produksi pabrik di Madiun sebesar 225 unit per tahun.

Demikian juga dengan pabrik INKA yang di Banyuwangi, diharapkan dengan PMN 2024 ini dapat menerima pesanan dengan volume lebih besar saat dioperasikan penuh pada 2025.

"Kondisi saat ini untuk lakukan investasi peningkatan kapasitas, kami mengalami kesulitan karena kondisi keuangan kami DER 14 kali dan tahun lalu juga masih minus. Tahun ini sudah membaik tapi sangat lambat. Dengan PMN diharapkan kami bisa akselerasi dari sisi penyelesaian produk dan peningkatan kualitasnya," jelasnya.

Baca juga: KAI Usulkan PMN Rp 2 Triliun untuk Tambah Kereta Baru dan Peremajaan KRL

 


Secara rinci, usulan PMN 2024 sebesar Rp 1 triliun akan dialokasikan sebesar Rp 729 miliar untuk pabrik di Banyuwangi untuk membeli mesin manufaktur carbody seharga Rp 274 miliar, bangunan workshop line 2 senilai Rp 87 miliar, dan fasilitas test track and equipment senilai Rp 253 miliar.

Kemudian untuk fasilitas pengujian kualitas seharga Rp 38,5 miliar, fasilitas mesin finishing sebesar Rp 58 miliar, sistem IT sebesar Rp 10,5 miliar, dan handling equipment sebesar Rp 8 miliar.

"Harapan kami dengan PMN bisa lebih cepat sehingga banyuwangi bisa operasi dengan spek khusus KA berpenggerak seperti KRL, LRT yang potensinya cukup besar. Kami perlu siapkan dari awal untuk kebutuhan operator," ucapnya.

Sementara sisanya, yaitu Rp 271 miliar akan dialokasikan ke pabrik di Madiun untuk pengadaan fasilitas dan mesin manufaktur boogie sebesar Rp 224 miliar, quality (testing equipment) sebesar Rp 18 miliar, dan fasilitas propulsi dan brake sebesar Rp 29 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com