Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Punya Bursa Karbon, Pertamina: Kita Patut Berbangga

Kompas.com - 27/09/2023, 07:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berpartisipasi dalam peluncuran bursa karbon IDX yaitu IDXCarbon pada Selasa (26/9/2023). IDXCarbon diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada pembukaan perdana pasar karbon di Indonesia tersebut, Pertamina menjadi satu-satunya penjual unit karbon.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, keterlibatan Pertamina di pasar karbon menjadi hal penting dan strategis bagi perseroan karena menjadi wujud nyata untuk terus mengakselerasi transisi energi menuju net zero emission (NZE) di 2060.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

"Pada perdagangan karbon yang pertama ini, unit karbon yang dijual itu adalah dari Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), yaitu dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).

Menurutnya, respons pasar terhadap perdagangan karbon ini sangat baik. Hal itu tercermin dari penjualan unit karbon Pertamina yang langsung habis.

"Bisa dilihat kalau negara lain menunggu 3-4 bulan untuk jadi transaksi, ini langsung habis, unitnya sudah langsung habis sekarang. Jadi, pasar merespons dengan baik," kata Nicke.

Baca juga: Soal Penerapan Pajak Karbon, Kewenangan Ada di Pemerintah

Ia menuturkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga, Bursa Karbon Indonesia berjalan dengan cepat dan dengan volume yang besar. Ini menjadi langkah konkret untuk mendorong transisi ke energi bersih.

"Jadi, kita patut berbangga, dan saya ingin mengajak seluruh jajaran dan juga subholding, anak perusahaan untuk secara aktif berkontribusi berperan dalam semua program NZE Indonesia karena Pertamina Group ini memerankan posisi yang penting untuk pencapaian itu," papar dia.

Adapun Pertamina NRE, sebagai anak usaha Pertamina sekaligus agregator pasar karbon di Pertamina Group, adalah satu-satunya penjual yang bertransaksi di IDXCarbon di peluncuran hari ini.

Baca juga: IHSG Ambles 1,07 Persen Usai Bursa Karbon Dirilis, Rupiah Mengikuti

Pertamina NRE memiliki kredit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6, dengan volume sekitar 864 ribu tCO2e, yang dihasilkan selama periode 2016-2020. Kredit karbon ini telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli unit karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon di antaranya yakni PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk?, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BNI Sekuritas, dan PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk).

Lalu ada PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi?, PT Pertamina Patra Niaga, PT Truclimate Dekarbonisasi Indonesia, dan PT Udara Untuk Semua (Fairatmos).

“Pengembangan bisnis karbon, yang meliputi perdagangan karbon dan pengembangan proyek karbon, adalah salah satu prioritas Pertamina NRE dalam mendukung strategi NZE Pertamina serta aspirasi keberlanjutan dan transisi energi Indonesia," ujar CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro.

Baca juga: Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com