Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vale Indonesia Bangun PLTA di Pabrik Sorowako untuk Tekan Emisi Karbon dan Biaya Operasional

Kompas.com - 09/10/2023, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), menjalankan pabrik peleburan nikelnya di Pabruk Sorowako Sulawesi Selatan, dengan sumber energi dari tiga bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di dekatnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya peralihan dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy mengungkapkan, ketiga bendungan pembangkit listrik tenaga air yang menjadi sumber energi operasionalisasi itu menghabiskan investasi modal hampir satu miliar dolar AS.

Setelah bertahun-tahun, semua investasi itu memberikan dampak terhadap biaya operasional PT Vale Indonesia sebagai salah satu yang terendah dalam kategori produsen Nikel Laterit.

Baca juga: Soal Divestasi Saham, Vale Indonesia: Kami Ikuti Keputusan Pemagang Saham

"Hal ini dikarenakan kami mempunyai pembangkit listrik tenaga air, sehingga pembangkit listrik tenaga air tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi biaya yang kita keluarkan saat ini,” kata Febriany dalam siaran pers, Minggu (8/10/2023).

“Sebab, kita tidak lagi terlalu fluktuatif terhadap biaya bahan bakar dan batu bara. Karena kita punya pembangkit listrik tenaga air," tambahnya.

Saat ini beberapa bisnis perusahaan tambang mencoba menjawab tantangan global dengan beralih ke energi yang ramah lingkungan.

Vale Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang beralih dari energi fosil menjadi energi terbarukan yang dilakukan PT Vale Indonesia di salah satu sitenya di Sorowako.

Baca juga: Vale Indonesia Soroti Tiga Isu Lingkungan dalam Bisnis Pertambangan


Executive director Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) Aimee Boulanger menjelaskan, di dunia yang sudah mengalami stres iklim, masyarakat diminta menjadi bank sumber daya nasional untuk transisi energi.

"Melindungi lingkungan tempat mereka tinggal, air minum, dan pengelolaan limbah lebih dari sekadar emisi karbon, namun juga merupakan bagaimana cara menjaga ekosistem secara berkelanjutan," kata Boulanger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com