Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jurus" Bapanas Stabilkan Harga Pakan Ternak Ayam

Kompas.com - 11/10/2023, 09:15 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pemerintah akan melakukan impor jagung sebanyak 500.000 ton secara cermat dan terukur, dan tetap menjaga harga di tingkat petani tetap baik.

Menurutnya, rencana importasi itu harus dilakukan untuk mengatasi fluktuasi harga jagung pakan.

“Tentunya kita tetap mengutamakan produksi dalam negeri, namun jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu, intervensi pemerintah harus kita siapkan. Khusus untuk jagung pakan, Bapak Presiden telah memerintahkan agar disegerakan mengambil langkah-langkah strategis," ujar Arief dalam siaran persnya, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Pemerintah Bakal Impor 500.000 Ton Jagung

Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).Kompas.com/ Dian Erika Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Arief mengatakan, berdasarkan neraca kumulatif tahunan, komoditas jagung mengalami surplus. Namun di kuartal empat ini, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit.

Sementara berdasarkan Panel Harga Pangan, harga rata-rata nasional jagung tingkat peternak pada 1 Oktober tercatat di Rp 6.840 per kilogram (kg) dan mengalami kenaikan mencapai Rp 7.000 per kg pada 10 Oktober 2023.

Kondisi tersebut disebabkan karena harga jagung di tingkat produsen dan konsumen yang terus meningkat dan melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP).

Adapun HAP di tingkat konsumen untuk pengguna jagung sebagai pakan ternak di industri pakan ternak dan/atau peternak di harga Rp 5.000 per kg sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022.

Baca juga: Bulog Pastikan Siap Serap Jagung Lokal untuk Cadangan Pemerintah

“Melihat kondisi tersebut, harus ada langkah strategis untuk menstabilkan kenaikan harga jagung ini. Sebab kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam," jelas dia.

"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan. Tetapi sekali lagi, saya tekankan importasi ini tentu dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga di tingkat petani tetap baik," sambung Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com