Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Digitalisasi Pengadaan Sektor Hulu Migas dengan IOG e-Commerce

Kompas.com - 12/10/2023, 12:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerapkan digitalisasi dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas melalui Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-Commerce).

Transformasi digital ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi hulu migas serta penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menciptakan multiplier effect bagi para pelaku usaha lokal.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas Eka Bhayu Setta menjelaskan, pihaknya bersama Kontraktor Kerja Sama (KKKS) membuat platform tersebut untuk mempermudah pemenuhkan kebutuhan pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas, sehingga mendorong produksi migas dalam negeri.

"Bagi industri hulu migas, IOG e-Commerce bisa mempercepat proses transaksi dan memperluas sumber informasi produk. Bagi vendor, dengan transformasi digital ini akan semakin memperluas pangsa pasar mereka," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Pertemuan IOG 2022 Bali Bakal Bahas Peran Gas Bumi dalam Transisi Energi

Platform IOG e-Commerce menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, serta terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database) dan APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri).

Saat ini setidaknya sudah terdapat 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce.

SKK Migas juga akan menggandeng industri perbankan untuk penyediaan layanan pembayaran dan pembiayaan jangka pendek.

Adapun berdasarkan data pengadaan 2023, total ada 5.153 purchase order dengan nilai mencapai 81,25 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,27 triliun pada platform IOG e-Commerce.

Untuk target jangka pendek di 2024, SKK Migas berharap bisa merangkul 725 perusahaan untuk masuk dalam ekosistem IOG e-Commerce. Selain itu, diharapkan ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce.

"IOG e-Commerce siap bertransaksi pada tahun 2024. Kami akan melakukan pengembangan sistem dan ekosistem secara berkelanjutan," kata Eka.

Baca juga: IOG 2021 Hasilkan 41 Kesepakan Jual Beli Gas Bumi Senilai 3,26 Miliar Dollar AS

 


Vice President SCM Kangean Energi Indonesia sekaligus tim pengembang IOG e-Commerce Darmawan Widhihatmoko mengungkapkan sejumlah keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan ini.

Mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, serta kewajiban penggunaan produk dalam negeri. KKKS juga bisa melakukan perbandingan harga dengan mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik.

Tak hanya itu, KKKS bisa melakukan pencarian barang dan jasa yang dibutuhkan berdasarkan lokasi dari operasi KKKS. Dalam fitur produk, akan ditampilkan pula seberapa besar TKDN dari barang yang dijual beserta sertifikat TKDN-nya.

"Yang membedakan IOG e-Commerce dengan e-commerce lainnya adalah pembayaran dibelakang setelah barang diterima dan sesuai dengan PO," kata Darmawan.

Baca juga: SKK Migas Punya E-commerce Industri Hulu Migas

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com